Azzam menelpon siapa saja yang bisa dihubungi. Termasuk Papanya dan juga mertua Zakiya. Yaitu Arka. Dia bingung harus bagaimana karena Rafka tidak ada di tempat. Dia lalu mencari kursi roda yang ada di lantai satu. Karena dia ingat di kantor Rafka ada kursi roda yang bisa dipakai dalam keadaan darurat. Dia segera menelpon Papanya untuk mengambilkan kursi roda di lantai satu. Karena dia tidak mungkin meninggalkan Zakiya sendiri.
[Kamu jagain Zakiya dulu, Zam. Jangan sampai terjadi sesuatu sama Zakiya. Bisa kan?] titah Arka saat Azzam menceritakan apa yanh terjadi dengan Zakiya pada Arka.
[Iya, Om. Aku akan menjaga Zakiya. Secepatnya ya Om. Aku takut terjadi apa-apa sama Zakiya dan kandungannya.]
[Iya, Zam]