Azzam membiarkan Kinan pergi bersama teman-temannya. Dia yang masih mengerjakan pekerjaan kantor di kos, melirik jam di ponselnya. Sudah jam sebelas malam ternyata.
Saat pekerjaannya sudah selesai, Azzam merasa khawatir dengan Kinan. Bukan Kinan saja yang dia khawatirkan tapi juga calon anak yang ada di perut Kinan.
"Kemana sih ni perempuan. Ga tahu waktu. Udah jam segini dia belum pulang juga." Azzam membuka pintu kamarnya lalu ke luar menunggu Kinan pulang.
"Nunggu istrinya ya, Mas?" tanya seorang pemuda yang sedang bermain gitar di teras kamarnya.
"Iya, Mas."
"Tadi saya lihat dijemput sama mobil merah Mas. Kayaknya sih cowok. Koq diijinin pergi sama cowok sih Mas. Emang ga cemburu apa?" tanya pemuda itu.
"Saya ga tahu Mas." jawab Azzam. Dia kesal ternyata Kinan sudah terang-terangan ingin selingkuh darinya. Wanita itu memang tidak bisa hidup susah. Dia pasti sedang bersenang-senang sekarang.
