Azzam meluapkan semua emosinya saat Kinan pulang. Dia kesal dengan apa yang sudah istrinya lakukan.
"Sudah marahnya? kamu suruh aku pulang hanya untuk kamu marahi? sudah puas?" tantang Kinan.
Mendapat tantangan seperti itu dari Kinan membuat Azzam semakin kesal. Dia merasa Kinan sama sekali tidak menghormatinya sebagai suami.
"Dasar istri pemalas. Kamu biarkan kamar ini berantakan. Sedangkan kamu malah asik-asikan kencan dengan laki-laki lain. Wanita murahan." ucap Azzam.
"Ya kamu yang salah. Kamu dulu pernah bilang kan kalau kita menikah, kamu tidak akan membiarkan aku capek. Kamu akan menyuruh asisten rumah tangga untuk mengerjakan semuanya. Aku tinggal duduk manis menemanimu saja kan? sekarang mana janjimu? palsu?" Kinan melepaskan sepatu hak tinggi dan melempar tasnya sembarangan. Lalu duduk di ranjang menatap suaminya yang sedang marah.