Kemudian, sambil melepaskan dekapannya, Donghae mengangkat tangannya dan menunjukkan jemarinya, ada kecerahan di wajahnya yang terlihat menyedihkan. Ia lalu berbicara dengan sangat antusias, "Lihat, aku sudah menemukan cincinku. Sudah aku katakan bahwa aku tidak mungkin melepasnya dengan sengaja. Bukankah waktu itu aku sudah berjanji padamu?"
Setelah cukup tenang, aku menyeka mataku yang basah. Seakan tidak percaya, aku bertanya untuk memastikan bahwa perkataannya adalah kebenaran, "Kau mengingat janji itu?"
Donghae terlihat senang. la lalu menggenggam tanganku dan berkata, "Ya, ya, tentu, bagaimana mungkin aku melupakannya? Aku tidak akan melupakan hal sepenting itu."
Sesaat, mendengar Donghae menjawab dengan mantap, dan membuatku tercengang. Aku memerhatikan wajahnya yang seolah-olah bersinar dalam keremangan, lalu tertegun beberapa saat sebelum kembali memastikan, "Jadi, selama ini, kau masih mengingat semua janjimu waktu itu?"