Keesokan harinya, setelah mempersiapkan semuanya, akupun bergegas keluar dari kamar menuju Daehyun yang sedang berdiri di dekat jendela sambil merokok, tanpa menyadari kehadiranku yang sudah berada di belakang tubuhnya.
Ia sedikit terkejut ketika aku menepuk punggungnya dari belakang, lalu berbalik. Ia tersenyum sambil menggosokkan ujung rokok pada asbak kaca di tangannya.
Pagi ini, ia terlihat berbeda dari sebelumnya. Cerah wajahnya yang sering kali menyaingi cerahnya mentari, kini sedikit suram dengan kening berkerut. Senyuman yang ia tunjukkan juga sesuatu yang dibuat-buat, begitu ia paksakan untuk menutupi kegelisahannya.
Melihat Daehyun bersikap tak seperti biasanya, akupun bertanya dengan cemas, "Daehyun, apa semuanya baik-baik saja? Apa ada hal yang mengganggumu?"
Masih pada senyuman palsu di wajahnya, ia menjawab dengan tenang, "Ya, semuanya baik-baik saja — aku baik-baik saja."
"Apa kau yakin?"