Aku bangun pagi-pagi sekali, menjelang matahari yang masih belum menyingsing di langit. Aku berjalan ke lemari, menyiapkan setelan jas untuk Donghae yang masih tertidur di kamar yang remang-remang untuk ia kenakan saat bekerja, dan meletakkannya di tempat tidur. Sidah lama sekali rasanya sejak terakhir aku melakukan ini untuknya.
Karena demamku sudah turun, aku merasa lebih baik pagi ini dan bisa melakukan pekerjaan rumah.
Sekarang, aku berpikir bahwa tidak ada cara lain selain menjadi ibu rumah tangga untuk suaminya. Sejak dulu kami sering berdebat mengenai pekerjaan. Donghae sering memintaku berhenti bekerja saat aku bekerja di salah satu perusahaan besar, bahkan ia sudah mengatakannya saat kami masih kuliah. Ia bahkan selalu memintaku untuk tetap tinggal di rumah dan membiarkan dirinya bekerja sendirian.