Rumah itu adalah rumah keluarganya. Lee Donghae menatapnya dalam waktu yang lama dengan mata yang berkaca-kaca, dan hampir menangis. Ia merasa seperti dibawa ke masa lalunya yang menyenangkan saat ia masih memiliki keluarga, dimana semua kenangan di rumah itu seketika diputar di kepalanya seperti reka ulang yang menunjukkan kegembiraan.
Ada banyak senyuman dan ada banyak kebodohan, tetapi semuanya tampak menyenangkan.
Namun, begitu roll film diputar sampai pada adegan terakhir, dimana ia meninggalkan rumah, itu membuat kesedihannya sejak delapan tahun yang lalu seketika memenuhi hatinya. Tanpa menyadarinya, bulir-bulir air mata jatuh di sudut matanya, dan terasa dingin saat menyentuh wajahnya.
Bagaimana tidak, air matanya mengenai kenangan kedua orang tuanya yang sudah lama beku di matanya, dan ia hampir lupa bagaimana semua kenangan itu bisa menjadi menyenangkan, sedangkan yang tersisa hanya ada rasa sakit yang bisa kapan saja muncul.