Di dalam ruangan yang sepi, dimana hanya ada suara Park Chunghee yang lirih, Lee Donghae mendengar deringan ponselnya dengan sangat jelas. Namun, karena sedang berada dalam situasi bercinta saat ini, ia berpura-pura untuk tidak mendengar apa pun selain suara Park Chunghee yang membuat hasratnya semakin bergejolak. Ia terus bergerak lebih kuat di atas tubuh Park Chunghee yang kesakitan, tanpa belas kasihan dengan senyuman dingin di wajahnya.
Keringat mengalir di wajah mereka berdua. Lee Donghae beringas dan tanpa ampun seolah-olah menelan tubuh Park Chunghee bulat-bulat, sementara Park Chunghee terus menahan untuk tidak meringis di bawahnya dengan menggigit tangannya sendiri.
Tetapi, Lee Donghae yang senang mendengar suara dari Park Chunghee segera merebut tangannya dan menekannya di atas kepalanya tanpa berhenti bergerak.
Wajah Park Chunghee mengkerut karena rasa sakit di tubuhnya yang seakan-akan sudah remuk, namun terus dipaksa untuk tetap bekerja.