Waktu seolah-olah terdiam dan begitu cepat berlalu. Siang yang panjang pun memasuki sore, dan keemasan senja mengintip dari ufuk Barat, menyilaukan namun ada kehangatan yang tak dapat terlukiskan.
Lampu dinyalakan. Cahaya lampu menerangi ruangan tempat mereka tadi bermadu kasih. Lee Donghae yang telah mengenakan kaos dan celana pendeknya menatap Park Chunghee yang masih tertidur pulas, terbungkus selimut di atas tempat tidur. Ujung bibir Lee Donghae pun terangkat, seolah-olah merasa puas atas kegiatan mereka siang tadi. Ia memang sudah lama ingin melakukan hal itu, tetapi tidak ingin memaksa Park Chunghee dengan sebuah kekerasan, jadi ia tidak mempunyai pilihan selain menahan dirinya. Namun, Park Chunghee telah memergoki dirinya telanjang dan menunjukkan ekspresi memerah padanya, bagaimana ia bisa menahannya?
Setelah menatap Park Chunghee cukup lama, Lee Donghae melangkah keluar.
...