Park Chunghee berpikir keras dalam waktu yang lama. Tetapi, walau seberapa keras usahanya untuk memikirkan sebuah jawaban, kepalanya terlalu tegang sehingga ia tidak bisa memikirkan apa-apa, selain itu adalah kepanikan. Jadi, ia hanya terus terdiam, tidak mempunyai keberanian untuk mengangkat kepalanya sedikitpun.
Ini adalah pertama kalinya ia dan Lee Donghae duduk bersama pada masalah yang sama, dan ini benar-benar serius. Bahkan, Lee Donghae yang ia anggap sebagai orang yang kekanak-kanakan, yang selalu menganggap masalah sebagai mainan, tidak berkutik seperti seekor anjing yang mendapatkan hukuman dari pemiliknya.
Sementara itu, Park Chunghee adalah pria kecil yang cengeng. Ia ingin menangis sekali lagi, tapi menunjukkan kelemahan itu seperti mengakui semuanya secara tidak langsung dan ia tidak menginginkan hal itu. Sehingga, ia dengan keras menekan air matanya walau itu seperti memasukkan duri di matanya.