"Chunghee, apa kau tidur?"
Menunggu beberapa detik dan tidak mendapatkan respons apa-apa, aku pun menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dengan senyuman.
Walaupun di pagi hari, Chunghee terlihat begitu mengantuk, dan akhirnya tertidur beberapa menit setelah menyelesaikan perkataannya.
Ia tampak tidak banyak tidur akhir-akhir ini dan tampak lebih kurus dari sebelumnya. Wajahnya yang pucat dan terlihat kelelahan, serta garis tulang pipinya yang terlihat samar menegaskan hal itu. Aku mengetahuinya dengan jelas bahwa ia tidak makan dengan teratur karena kesedihan mendalam dari banyaknya kejadian-kejadian memilukan yang menguras air matanya. Tetapi, aku tidak bisa melakukan apa-apa selain membiarkannya terlelap untuk menenangkan diri dan juga pemikirannya, dari segala hal menyakitkan yang sudah dialaminya hari-hari ini.