Chereads / sebuah kata / Chapter 4 - Maaf

Chapter 4 - Maaf

Bagaimana bisa kamu tetap bertahan di tempai itu, meski sudah berulang kali dia menghempaskan mu tanpa ampun. dengan tertatih kamu masi tetap saja mengikuti kemana langkahnya pergi,,

lihatlah tubuh mu, lihat lah diri mu,,! lebam lebam dan penuh bercak darah. apakah kamu belum juga bisa merasakan rasa sakit itu,,? "aku sangat mencintainnya" kata mu. Aku tak habis fikir, terbuat dari apa hati mu hingga dapat sekuat dan sekokoh itu. satu minggu berlalu kamu masi saja keras kepala seperti itu. siang itu aku melihat mu duduk di sudut ruangan, aku berusaha menghibur mu. duduk di sebelah mu sambil ku tanya "ada apa denga mu,,?"

kamu tak menjawab pertanyaan ku, tak ada senyum untuk ku, sekali lagi aku bertanya "apakah kamu masih memikirkannya,,?" kau jawab "iya" aku diam, tak ada yang bisa aku perbuat untuk mu. cinta sudah membuat mu semakin tidak waras, kamu tidak lagi mengenal ku, bahkan kamu juga tidak mengenali siapa diri mu. sampai kapan kau akan seperti ini, menyakiti diri mu sendiri dengan menggantungkan harapan pada orang yang kau tau tidak pernah ingin mengabulkan harapan mu,,?

pergilah,, cari lah tempat yang lebih nyaman, carilah orang yang bisa mengertikanmu, carilah dia yang bisa kamu perjuangkan, sampai kapan kamu akan seperti ini,,?

setalah itu aku tidak lagi menemui mu, aku terlalu sibuk dengan urusanku, hingga pada suatu ketika aku bertemu dengan mu lagi, kau sudah berubah sudah ada bahu yang lebih tinggi dan lebih lebar yang bersedia menjadi tempat mu bersandar,,

"kau sudah meluoakannya,, ?" tanya ku,,

"aku tidak akan melupakannya, yang aku lakukan adalah memaafkannya, membuka mata ku lebar lebar dan menerima bahwa memang aku tidak cocok dengannya" jawabnya pada ku,,

yah,, yang harus kita lakukan adalah memaafkan dan segera berhenti mempurjuangkan yang tidak bisa di perjuangkan.