Pagi hari setelah malam pertama kami, mas Revan sudah berangkat pagi - pagi . masakan yang aku buat pun tak disentuhnya. aku sadar aku salah karena tidak memberitahunya sejak awal sebelum kami menikah. itupun atas permintaan mas Fajri.
Awalnya aku terpaksa dengan pernikahan ini tapi setelah mas Revan berjanji dengan ijab qobulnya, aku berusaha untuk menerima mas Revan dengan ikhlas. jika suatu pernikahan bisa terjadi, itu karena kehendak Allah. dan tentunya dia adalah yang terbaik..
"Aku akan menunggu maaf darimu mas," ucapku dalam hati
***********
**AUTHOR POV **
Almira segera merapikan meja makan dengan masakan yang tak disentum sama sekali oleh suaminya, perempuan berlesung pipi itu tak dapat menahan gejolak hatinya.
Dulu dia bermimpi, ingin punya suami yang baik hati seperti pangeran berkuda putih bayangannya waktu kecil. tapi kenyataan takdirnya berkata lain. dia salah langkah, dan harus menyerahkan sesuatu yang berharga pada lelaki yang belum halal baginya.
penyesalan selalu hinggap di hatinya setiap hari. sepertiga malam adalah waktu yang paling tepat untuk dia memohon ampun atas segala dosa-dosa masa lalunya. kini setelah dia bisa menerima Revan sepenuh hati, ternyata Revan sama sekali tidak bisa menerima kenyataan bahwa Almira sudah tidak virgin lagi waktu menikah dengan dia.
"Aku bodoh, aku memang kotor " Almira terisak sambil meremas rambutnya didalam kamar milik Almira. sejak semalam, Revan telah memindahkan kamar Almira ke kamar lain dirumahnya.
********
" Pagi bos.. pengantin baru koq udah berangkat aja? emang g bulan madu dulu nih Van? Deril tiba-tiba menggunakan lamunan Revan.
" Rese banget sih lu Der, ngetuk pintu dulu donk kalau mau masuk ruangan bos " Deril tertawa geli melihat respon sahabatnya...
"napa lu muka lu kusut banget gitu? ada masalah bro? bukannya pengantin baru itu harusnya cerah merona. habis belah duren gitu?" Deril tertawa terbahak, sedang Revan hanya tersenyum kecut sambil bertopang dagu diatas meja kerjanya.
"Gue dapet bekas ternyata Bro.. " Detik melotot menatap Revan penuh tanya.
" Bekas apa maksud lo? abis beli barang apa lo?sampe barang bekas kebeli sama lo. bukannya lho anti beli barang bekas. mentang mentang udah jadi manager. apa aja bisa lo beli sekarang. napa lo ampe g tau kalau lo beli barang bekas.
"Gue percaya lo bisa jaga rahasia gue Der, gue mau cerita yang bikin gue nyesek dari semalem."
"it's oke bro, tenang aja gue bisa dipercaya. kita udah sahabatan bertahun tahun Rev. gue bakal jaga rahasia lo."
" Almira udah g virgin lagi ternyata Der, " Deril kaget sampai terbatuk batuk menatap Revan.
"serius lo Van?"
"iya gue serius, tahu gitu gue g jadi nikah aja sama tu cewek.gila aja kali gue dapat barang second"
"ehmm.. Van , gue rasa ini karma buat lo. lo g bisa nyalahin Almira gitu aja. barangkali dia g ada niat buat nglakuin itu. tapi keadaan yang bikin dia sampai seperti itu.lo g inget lo juga pernah nidurin anak gadis orang hem?"
Revan seperti tertohok mendengar Deril bicara seperti itu. ingatan dia kemudian berkutat pada peristiwa 2th yang lalu. g mungkin ini karma
"Itu gue g sengaja Der, gue lagi .."
"apanya yang ga sengaja Van, semabuk-mabuknya lo, lo pasti bisa ngrasain nikmatnya. g mungkin bilang g sengaja Van van.. "
Revan hanya menatap kosong lembar demi lembar berkas2 yang ada di atas mejanya. Apa yang dikatakan Deril benar, kalau semua yang dia terima adalah karma dari masa lalunya? Dia tadinya bersyukur mendapat gadis sholehah yang baik-baik. karena dia tahu dia amat buruk, setelah melihat Almira dia punya harapan kalau Tuhan begitu baik padanya. karena menjodohkan dia dengan perempuan baik-baik. tapi ternyata ...
"Terus mau lo sekarang gimana Van stelah tau dia yang sebenarnya? apa lo mau cerain dia? inget Van, lo juga bukan manusia sempurna, lo g seharusnya menghakimi istri lo kayak gitu. lo bukan Tuhan, Tuhan aja maha pemaaf. napa lo g mau maafin istri lo?berdamai dengan keadaan Van, yakin hidup lo akan jauh lebih tenang" Deril melangkah pergi dari ruang Revan, cowok berkaca mata itu menggeleng-gelengkan kepalanya g habis fikir dengan yang terjadi pada sahabatnya. semoga ada penyelesaian yang terbaik selain berpisah.
********
deru suara mobil memasuki pelataran rumah Revan, sekarang pukul 8 malam, Almira yang mendengar suara mobil suaminya bergegas merapikan diri untuk menyambut suaminya pulang. pintu rumah terbuka, Revan terlihat sedang menutup pintu mobil dan melangkah ke teras rumah nya. dia menatap benci pada perempuan yang sekarang ada di depan pintu yang sedang tersenyum padanya.
"dasar perempuan sok suci " batin Revan
Revan kemudian melangkah masuk melewati Almira dan mengabaikan tangan Almira yang ingin mencium tangannya. Almira menghela nafas kasar. kemudian mengikuti sang suami.
"mas udah makan? aku udah masak buat mas. apa mas mau mandi dulu? sudah aku siapin air hangat di kamar mandi." ucap Almira dengan lembut. meski dalam hatinya terasa perih.
Revan berbalik menatap Almira tajam. " G usah sok baik kamu Al, sok suci amat jadi orang. mulai sekarang g usah sok perhatian sama aku." Ucapan Revan benar-benar membuat hati Almira sedih, dan tak dapat lagi dia menahan air matanya lagi
"Ya Allah inikah azab dunia untukku yang hina ini? ampuni hamba ya Rabb. bukalah pintu hati suami hamba ya Allah" Almira terisak dan berlari masuk ke dalam kamarnya. disana dia mencurahkan segala beban di dadanya ..
********