Malam berlalu kini berganti pagi, sebuah kendaraan roda empat menembus dingin nya cuaca pagi di tambah turun hujan membuat suasana terasa dingin menusuk hingga ke tulang . .
Sang empunya mobil tengah tersenyum sendiri terbayang saat malam bersama Sang kekasih. .
Flashback
Hana tengah terpejam saat membaca mata nya terasa berat rasa kantuk datang ia pun tak kuasa menahan nya hingga akhirnya tertidur meskipun ia ingat dengan siapa ia kini , di satu ruangan dengan seorang pria meskipun Rama kekasih nya tapi jelas ia harus waspada karena bisa saja kesempatan orang ketiga hadir dan menggoda kedua nya untuk melakukan sesuatu tentu saja orang ketiga itu adalah setan.
Rama yg baru selesai makan menoleh ke arah samping dan mendapati pacar nya tertunduk lekas mendekat dan menatap Hana, di elus nya pipi halus itu dengan lembut tanpa berniat membangunkan, lambat laun elusan itu merambat ke bibir Hana di sentuh nya bibir mungil berwarna pink , jakun Rama terlihat naik turun menelan saliva saat jari nya menyentuh bibir yg merekah dan ranum itu , entah apa yg membuat nya seperti itu bibir Hana sangat menggoda nya lebih tepat nya ia candu pada Sang empunya bibir yg menurut nya bibir Hana manis seperti ice cream.
Merasa ada sesuatu yg menyentuh nya Hana terbangun dan menyadari sesuatu itu kini tengah berada nyaris di depan nya tengah menatap, sorot mata sayu deru nafas yg begitu hangat bahkan terasa menyapu wajah nya , Hana terperanjat akan menghindar namun sigap Rama menahan nya di tarik nya tubuh ramping itu agar duduk di pangkuan nya.
Tubuh Hana seketika menegang mata nya mengerjap meresapi apa yg Rama perbuat
" Rileks sayang jangan tegang begitu " Ucap Rama, Hana hanya bengong mungkin karena sikap Rama itu tentu saja wajah nya langsung merona dan itu terlihat menggemaskan di mata Rama .
" Kau sangat cantik ketika malu, sangat menggemaskan, boleh kan aku cium sedikit " Tutur nya
" Jangan,,! " ..
" Kenapa..?! "..
" Aku,, a, ak.. . "
Ucapan Hana terhenti karena ciuman lembut di pipi nya,
" Apa..! " Ucap Rama tersenyum
" Kau selalu begitu, mencium ku tanpa permisi, apa aku ijin kan atau tidak , kau itu seperti pencuri ,,, " Ucap Hana yg sontak membuat Rama terkekeh mendengar nya
" Ooh jadi aku harus ijin dulu begitu, oke, Sayang boleh kan aku cium kamu di sini .. " Ucap nya menunjuk kening Hana
" Kenapa diam, kata nya aku harus ijin, ayo jawab,,! " Ucap lagi
Hana mengangguk, Rama tersenyum lalu mencium kening Hana.
" Aku cium di sini, boleh,,? " Menunjuk hidung Hana, Hana diam ia menggigit bibir ragu dengan tindakan nya tapi mengangguk juga, Rama tersenyum penuh kemenangan lalu mencium hidung Hana.
" Dari tadi hanya aku saja yg mencium sedang kan kau hanya mangguk - mangguk saja, sekarang giliran kamu cium aku, tanpa permisi pun kau boleh cium aku dimana pun kamu mau,,, ! " Ucap Rama dengan senyum menggoda
" Kau ini, dasar otak mesum,,, " Ucap Hana sambil memukul dada bidang Rama, Rama terkekeh
" Ayo cium aku, mau di mana di sini , di sini, dimana pun kamu mau , aku pasrah "..
" Rama kau ini, aku tidak mau,,,! "Ucap Hana
" Kenapa, ayolah kiss me baby, atau kamu itu sebenarnya gak cinta sama aku maka nya kamu gak mau cium aku, karena selama ini perasaan hanya aku saja yg gila mau cium kamu tapi kamu gak begitu sama aku ya kan,,, " Ucap Rama
" Mulai deh, bukan begitu hanya saja aku,,! "
Ucap Hana terhenti
" Hanya apa, oke untuk pembuktian bilang I love you,ayo ucap kan,,! "Ucap Rama
Hana terdiam
"Kenapa diam apa susah mengucap kalimat sesederhana itu, atau kau memang tidak pernah ada rasa sama aku, bahkan setelah apa yg kita lakukan kamu gak pernah mencintai aku, tega sekali kamu Hana, jadi nya aku bertepuk sebelah tangan,,! " Ucap Rama sambil sedikit merengek manja,
"I love you,,,! " Ucap Hana, yg seketika membuat Rama termangu
" Kau bilang apa, aku kurang dengar.. "..
" I love you ... "
" Apa ,sekali lagi ..! " Sedikit mendekat
"I, Love,You,, " Ucap Hana, seketika Rama memburu bibir Hana ia gemas bukan main karena pengakuan cinta Hana , Hana kaget mata nya membulat, sentuhan bibir Rama begitu kuat makin dalam hingga ia kesulitan bernafas, Rama merasakan nafas Hana tersengal karena ulah nya lalu menghentikan aksi nya. Rama menatap intens pada Hana mata nya yg selalu terlihat tajam kini terlihat begitu sayu seakan meminta lebih apa yg Hana punya ,
" Kiss me,, " Ucap Rama, Hana mematung di pangkuan Rama, ekspresi wajah nya begitu lucu dan menggemaskan, Hana menelan saliva nya dengan susah payah , sementara Rama menunjuk dahi nya untuk di cium. Perlahan Hana memajukan wajah dan mendarat kan bibir pada dahi Rama yg di cium tersenyum,
" Again.. " Kali ini menunjuk hidung nya
Hana gugup kemudian mencium hidung Rama , mendapat ciuman itu Rama begitu gemas ingin rasa nya ia akhiri dengan langsung menerkam Hana tapi ia tahan karena ingin menikmati permainan menggoda Sang kekasih.
" Again , but you kiss me in here,, " Ucap nya menunjuk bibir, Hana diam sejenak menimbang keinginan Rama, ia menelan saliva nya susah karena gugup,
" Come on,, " Ucap nya lagi karena tak ada pergerakan Hana hanya diam dan terlihat wajah nya yg sudah memerah karena gugup dan malu, tangan Hana menangkup wajah Rama sementara sebelah nya ia kait kan di leher, perlahan dan pasti bibir merekah itu menyentuh bibir Rama begitu lembut dan hangat, selang berapa detik Hana melepaskan bibir nya karena ia takut terbawa suasana beda dengan Rama ia tak puas memberi jeda sesaat lalu meraih wajah Hana dan langsung melumat bibir manis itu tangan nya menopang pinggang Hana agar melekat dengan tubuh nya, Hana membulat kan mata kaget namun tak ada perlawanan malah Hana seperti terhipnotis ia pun mengikuti permainan Rama, di rasa tak ada perlawanan Rama tersenyum penuh kemenangan , bibir nya makin menghisap dan melumat bibir Hana, lembut dan menuntut, Hana bahkan memejam kan mata merasa tubuh nya seakan melayang tinggi menikmati permainan yg di hasil kan kekasih nya , tangan Rama bergerilya menelusup masuk ke dalam baju tidur Hana mengelus pinggang ramping itu, Hana sejenak kaget tapi karena buaian bibir Rama ia makin terlena bahkan kini Rama menelusuk ke leher nya, di hirup nya aroma kulit Hana dengan rakus lalu mencium dan meninggal kan kissmark di sana lalu beralih lagi pada bibir merekah di lumat nya habis tanpa ampun.
Berjam jam lama nya kedua insan itu terus bergulat dengan permainan bibir dan karena nafsu sudah di puncak nya masing masing kedua nya menyudahi permainan karena sama sama kehilangan nafas, kedua nya terengah-engah Rama membawa Hana kedalam pelukan nya di cium nya pucuk kepala Hana menghirup aroma rambut itu dan sekaligus menjadi candu kedua nya setelah bibir.
" Are you happy,,? " Ucap Rama, yg di tanya menggeleng Rama heran lalu mengangkat tubuh Hana sedikit memberi jarak agar melihat nya
" Kenapa,,,? "
" Aku merasa seperti wanita murahan, aku bukan nya menolak malah menyambut,,mmph " ..
Rama kembali mencium bibir Hana menghentikan ucapan nya , tak lama ia melepaskan pagutan nya
" Kau bukan wanita murahan, kau adalah wanita ku, punya ku, kecuali jika kamu melakukan nya dengan orang lain baru itu murahan, selama kau masih dengan ku , kau wanita mahal milik Rama Wijaya,,, " Ucap Rama meyakin kan, Hana menatap Rama dengan tatapan seolah bagaimana bisa Rama bicara seperti itu sedangkan dunia tahu dia dan Rama bagai bumi dan langit untuk berdekatan itu tidak mungkin kecuali kiamat yg bisa menyatukan,, 'lho bahasa nya jadi serem ' arti nya hanya takdir yg bisa menyatukan keduanya..
" Jadi berjanji lah akan terus bersama ku jangan berpaling apalagi berkhianat, aku sudah bilang pada mu aku menyukai mu apa ada nya,,, " Ucap nya mata nya yg sayu semakin menambah ketampanan Rama, Hana menunduk tak tahu harus bicara apa ia bungkam karena semua perasaan nya campur aduk, melihat itu Rama menatap dan mengangkat dagu Hana agar melihat nya di kecup nya mesra bibir Hana.
"Malam ini aku akan menginap di sini, jangan takut aku tidak akan menyentuh mu selagi kau tidak mengijinkan , tapi aku ijin memeluk mu sambil tidur boleh kan " Ucap Rama, Hana tersipu dan menganggukan kepala nya pelan, Rama tersenyum
" Kemari lah, kita harus segera tidur besok kita akan kuliah menuntut ilmu yg tiada habis nya,, " Kelakar Rama, Hana terkekeh lalu kedua nya tidur terlelap
Flashback off