Klayra terpaku diam menatap seseorang yang kini berdiri dihadapannya. Seseorang yang sangat tidak ingin dia temui di dunia ini. Keramaian mall dihari minggu tetap terasa menusuk sepi kerelung hatinya.
Laki-laki itu menatap Klayra dengan tatapan yang tidak bisa diartikan Klayra. Sedetik kemudian matanya beralih menatap gadis kecil mungil yang dituntun Klayra.
Klayra buru-buru menggendong Anna dan berlari meninggalkan laki-laki itu.
"Klayra tunggu..."
Klayra tidak menghiraukannya, dia hanya ingin segera pergi dari sana.
"Mama..." Anna menangis. Mungkin dia tidak mengerti kenapa mamanya tiba-tiba menggendongnya sambil berlari.
Klayra segera masuk taksi pergi meninggalkan laki-laki yang masih terus menatapnya.
"Klayra... Aku rindu..."
*********
"Klayra... Udah denger gosip belum?" Cerocos Alvia setibanya dari kantin sekolah.
"Gosip apa?" Klayra menanggapinya dengan malas-malasan.
"Flora kemarin coba bunuh diri karena diputusin Vino. Trus sekarang si vino malah pacaran sama Gea"
Gea adalah sahabat dari Flora. Klayra ga merasa heran dengan Vino. Cowo yang terkenal playboy seantero sekolah. Sampai siswi sekolah tetangga aja banyak yang naksir dia. Ga heran sih cewe-cewe itu tergila-gila sama Vino. Selain punya tampang perpaduan antara Gong Yoo dan Herjunot Ali, Vino adalah anak tunggal pewaris Adidaya Corp. Siapa yang ga mau coba pacaran sama dia? Bagi dia ganti cewe tuh ibarat ganti baju. Tinggal tunjuk tinggal pakai. Bosan ganti. Itu pula sebabnya Klayra tidak pernah mau berurusan dengannya ataupun cewe-cewe fans gilanya.
"Gw heran sama Gea, masa pacar temen sendiri diembat juga"
"Yakin lo juga ga bakal embat Vino klo Vino mau sama lo?" Ledek Klayra.
"Ehehehe.. itu sih beda cerita" Jawab Alvia sambil cengengesan.
"Trus kabarnya Flora gimana?"
"Katanya sih hari ini orang tuanya mau bawa dia pindah ke luar negeri"
Kasian... Gumam Klayra dalam hatinya. So kita fokus belajar aja, NO Pacaran!
Selesai pelajaran terakhir seperti biasa Klayra pasti buru-buru pulang, dia harus segera ke Rumah Sakit untuk menjenguk Kakaknya. Adrian kakak pertama Klayra koma karena tabrak lari. Sudah sebulan ini, Kak Adrian belum bangun. Mama sampai jatuh sakit saking stresnya.
Klayra mengusap punggung tangan kakaknya.
"Kak... Cepat bangun... Klayra ga sanggup lihat Mama terus-terusan pingsan karena cemasin kakak. Kakak juga tau kan aku ga bisa apa-apa tanpa kakak. Perusahaan sudah diambil alih Om Dedy. Kakak tau kan gimana serakahnya Om Dedy dulu... Sampai Papa harus....."
Klayra ga sanggup melanjutkan kata-katanya. Masih sesak rasanya mengingat bagaimana Papa meninggal. Seandainya Klayra sudah dewasa, seandainya Klayra punya bukti. Tapi sampai sekarang klayra ga bisa berbuat apa-apa.
Sampai pukul 17.00 Klayra biasanya baru akan pulang. Mamanya dirawat di rumah dijaga dengan perawat. Mama tidak mau klayra yang merawatnya, itu makanya Klayra lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sakit menemani Kak Adrian.
*****
Klayra berlari secepat mungkin menyusuri koridor sekolah. Dia terlambat. Bisa-bisanya kesiangan bangun. Hadduh.. Jam pertama kan Bu Martha. Bisa digoreng sampai telat begini.
Bugh!
Klayra terjatuh kebelakang karena menabrak seseorang begitu kencangnya.
"Maaf maaf..." Klayra buru-buru bangun dan berlari tanpa menatap orang yang ditabraknya.
"Cantik..." Gumamnya sambil tersenyum.
Menatap punggung Klayra yang semakin menjauh.
Selalu ada hal menarik setiap hari. Senyumnya semakin lebar membayangkan gadis yang baru saja mencuri perhatiannya.
*****
Bismillah..
Novel pertama ehehehe....
Please comment dan masukannya ya... Kalau-kalau masih ada yg kurang.
Deg-degan bikin novel ini, karena ide cerita masih sambil dipikirkan ehehe...
Insya Allah segera update episode 2
See you guys semoga suka