Yass.. dan benar saja Klayra langsung mendapatkan hukuman dari Bu Martha tidak boleh mengikuti kelasnya. Alhasil sekarang Klayra terdampar di Kantin sendirian.
"Hai cantik..."
Tiba-tiba saja cowo itu duduk didepan Klayra.
"Sorry gw lagi ga mau diganggu"
"Wow... Jutek amat!"
Klayra ogah nanggepin cowo didepannya ini. Sok kegantengan, ehh emang ganteng deng eheheh
"Sendirian?"
"Se-RT!"
Tetep judes jawabnya. Menarik...
"Gw Vino"
Klayra pura-pura sibuk mainin hpnya. Padahal juga cuma scroll-scroll status WA.
"Lo.... Klayra Aviani A... " Vino membaca name tag Klayra. "Namanya cantik, kayak orangnya"
Modus banget nih cowo
"Kok gw baru liat hari ini?"
Hadduhh banyak nanya deh ini cowo, kenapa ga pergi aja sih?
"Heii... Kenapa ga jawab?" Vino penasaran dengan cewe didepannya.
"Gw udah mau 3 tahun di Sekolah ini"
"Oh ya? Kok gw ga tau klo ada cewe secantik lo?"
Iyalah kan lo sibuk tebar pesona sama cewe2. Mana ngeh sama seuprit debu kayak w. Jawab Klayra dalam hati. Dalam hati aja udah cukup...
"Kok ga dikelas?"
"Sorry ya gw udh mau cabut." Klayra ga mau berlama2 menanggapi Vino, padahal klo ga di kantin kan Klayra juga bingung nunggu dimana. Di perpus? Hadduhh lagi ga mood baca. Atau... Ke taman belakang aja deh. Tempatnya sepi dan adem. Lumayan masih nunggu 1 jam lagi.
Angin sepoi-sepoi menerpa wajah Klayra. Membuatnya memejamkan mata dan merasakan kesejukannya.
"Emang paling the best dah klo dibawah pepohonan gini." ucap klayra pelan sambil tersenyum
Bersandar dibatang pohon, angin sejuk, lama-lama bikin Klayra ngantuk.
Makin lama rasanya makin nyaman, meski matahari semakin tinggi, entah kenapa cahaya matahari seperti enggan menyapa wajah Klayra.
"Lo emang cantik."
Klayra segera membuka matanya karena suara itu begitu dekat ditelinganya. Saat membuka mata ternyata Vino sudah duduk disebelah Klayra, tangannya tepat berada di depan wajah Klayra menghalangi cahaya matahari itu menerpa wajahnya.
"Ngapain lo ikutin gw?"
Klayra bergeser.
Vino menurunkan tangannya.
"Emang ga boleh klo gw ikutin calon pacar gw?"
"Hah?"
"Iya, mulai detik ini lo jadi calon pacar gw. Siang ntar gw putusin Gea dulu baru kita resmi pacaran. Sabar yaa..." Ucap Vino seraya hendak membelai rambut Klayra.
Klayra menahan tangan Vino
"Eh jangan pegang-pegang! Siapa juga yang mau jadi cewe lo? PD amat..."
Klayra bangun dan segera berlari pergi.
Baru kali ini ada cewe yang nolak gw. Tunggu ya cantik, lo pasti bakal jatuh cinta sama gw.
***
Pagi ini Vino menunggu di gerbang sekolah. Berkali-kali melihat ke jam ditangannya.
Sudah hampir bell masuk tapi belum ada tanda-tanda kalau Klayra datang.
***
Adrian Michael
Bin
Richard Suwono
Lahir : 12 April 1988
Wafat : 8 Februari 2019
Disini Klayra hari ini...
Menangis histeris didepan makam Kak Adrian. Entah Mama sudah berapa kali pingsan, sehingga sudah dibawa pergi ke Rumah Sakit.
Klayra menaruh kepalanya ditanah makam dekat batu nisan Kak Adrian. Tangannya memeluk makam seolah memeluk tubuh kesayangannya. Klayra ingin menjerit, hatinya sakit... Kehilangan orang yang menjadi tumpuannya selama ini. Air matanya sudah menetes membasahi makam.
"Kak.. kenapa kakak tega tinggalin aku?"
Klayra masih histeris, sesenggukan.
"Non.. ayo pulang..." Ajak Bi Inah
"Bi.. kenapa orang yg Klay sayang selalu ninggalin Klay?"
"Yang sabar non, ikhlas... " Bi inah mengusap punggung Klayra. Tidak tega rasanya melihat gadis yang dirawatnya sejak kecil menangis seperti itu. Klayra memang tidak pernah terpisahkan dengan Adrian. Jarak umur yang cukup jauh membuat Adrian begitu memanjakan Klayra dibanding dengan Mama dan Papanya sendiri.
"Bibi pulang duluan aja, ak masih mau disini..." Klayra mengangkat kepalanya menghadap Bi Inah.
"Baik Non.. nanti Bibi suruh Mas Joko jemput Non..."
Bi Inah pun pamit membiarkan Klayra yang masih ingin melepas rindu dengan Kakaknya.
*****
Hai... bantu vote dan dukung novel ini ya...
Jangan lupa jadikan favorit supaya ga ketinggalan updatenya.
See you next episode