Di sekolah
Johan datang kesekolah dan menemui kepala sekolah untuk meminta penjelasan tentang hal yang terjadi pada zea. bagaimana mungkin anaknya yang izin ke kamar mandi sampai berjam-jam bahkan sampai jam pelajaran habis dan semua siswa pulang, tidak ada yang menyadari bahwa zea tidak kembali ke kelas.
Johan masuk keruangan kepala sekolah.
" pak Johan silakan masuk" kepala sekolah mempersilahkan Johan untuk duduk.
" tujuan saya kesini untuk meminta penjelasan bapak sebagai kepala sekolah perihal kejadian yang putri saya alami" ucap Johan.
" kami sungguh menyesal dengan kejadian yang menimpa zea" ucap kepala sekolah.
" pak saya kesini Jujur saja saya ingin pelaku yang mencelakai anak saya ketemu dan dihukum dengan hukuman yang sesuai dengan perbuatannya" ucap Johan.
" pak Johan sabar dulu, apakah ada kemungkinan kejadian ini hanya sebuah kecelakaan saja" ucap kepala sekolah
" apa...kecelakaan saja bapak bilang, apa anak saya ini bodoh atau idiot yang akan masuk kekamar mandi rusak sendiri dan meminta temannya menguncinya dari luar kemudian memukul kepalanya sendiri dengan benda tumpul untuk sekedar mencari perhatian" ucap Johan emosi.
" bukan...bukan begitu maksud saya pak Johan" ucap kepala sekolah.
" pokoknya saya tidak mau tahu pihak sekolah harus mencari pelakunya dan memberikan hukuman sesuai dengan peraturan yang ada atau saya akan melimpahkan kasus ini ke pihak kepolisian" ucap Johan
" pak Johan tenang dulu, kita pasti akan mencari dan berusaha menemukan pelakunya. jika memang pelakunya adalah orang atau siswa sekolah ini maka kami akan memberikan sanksi tegas padanya" ucap kepala sekolah.
" sebaiknya secepatnya bapak cari dan temukan pelakunya" ucap Johan
" baiklah pak Johan, sebaiknya kita menuju ruang CCTV untuk melihat hasil rekaman terakhir posisi anak bapak" ucap kepala sekolah.
Johan dan kepala sekolah menuju ruang CCTV, didalam rekaman terakhir terlihat sekitar jam 1 siang zea izin kepada guru kelas untuk ke kamar mandi.
kemera CCTV dilokasi kamar mandi menunjukkan setelah zea masuk ke kamar mandi tidak ada siswa lain masuk, setelah sepuluh menit keluarlah Anita, Cindy dan sari dari kamar mandi tetapi zea belum juga keluar. sepuluh menit kemudian ada 3 siswa masuk dan lima menit kemudian keluar, tetapi zea belum keluar juga. Lima belas menit kemudian ada siswa masuk ke kamar mandi lagi dan sampai saat itu zea juga belum keluar dari kamar mandi. jika di lihat-lihat ada sekitar 10 siswa yang keluar masuk kamar mandi sejak dari jam 1 sampai jam 2 siang.
" saya yakin salah satu dari mereka adalah pelakunya" ucap Johan.
" baiklah hari ini juga kami akan mengintrogasi mereka untuk menemukan pelakunya dan akan memberi kabar kepada bapak besok" ucap kepala sekolah.
" sebaiknya bapak menemukan pelakunya segera, atau saya sudah tidak peduli lagi dengan nama baik sekolah ini. karena ini menyangkut nyawa anak saya, jadi saya tidak akan tenang jika pelakunya belum ketemu" ucap Johan.
Johan dan kepala sekolah meninggalkan ruang CCTV. kemudian Johan pamit dan akan kembali besok untuk mendengarkan hasil interogasi pihak sekolah.
**
Reza yang baru saja mendengar berita tentang zea berlari kekelas zea untuk memastikan kebenaran berita itu.
" Zea...zea dimana" tanya Reza dengan napas ngos-ngosan.
" zea tidak masuk, sekarang ini dia ada di Rumah Sakit." ucap Zack.
"sial...jadi berita itu benar, ini pasti kerjaan si Anita. gue harus kasih dia pelajaran" ucap Reza.
"tunggu... percuma kamu menuduh Anita tanpa bukti yang kuat, kita tidak bisa melakukan apa-apa padanya" ucap Zack.
" kamu benar... terus apa yang harus kita lakukan sekarang" tanya Reza.
" ya... jalan satu-satunya kita harus mencari dan menemukan bukti yang kuat" ucap Zack.
" tapi bagaimana caranya" ucap Reza penasaran.
Zack membisikkan rencananya pada Reza.
" kamu gila, itukan toilet cewek gimana cara kita masuk kedalam yang ada belum masuk udah bonyok gara-gara dikeroyok para cewek disana" ucap Reza.
"dengerin aku dulu, begini caranya" ucap Zack.
Zack membisikkan rencananya pada Reza. mereka berdua janjian akan ketemu didepan kelas saat pulang sekolah nanti.