Rasanya mereka baru saja memejamkan mata saat alarm di tangan Bian bergetar dan membuat Bian terjaga. Bian tersenyum saat menatap meringkuk dalam pelukannya, perempuan yang mengisi hatinya beberapa hari terakhir ini . Dia tak pernah menyangka perempuan yang tak pernah ada di matanya ini akan memenuhi hatinya dan menjadi candu baginya.
Dikecupnya kening istrinya dengan lembut dan mencoba melepas lengannya yang digunakan Mumut sebagai bantal dengan hati-hati. Gerakannya yang lembut ternyata tetap membuat Mumut membuka mata dan tersenyum kepada Bian. Bian segera membalas senyum Mumut dan mengajaknya untuk mandi bersama.
Setelah mandi dan sholat subuh, keduanya kembali bercinta seperti yang mereka lakukan semalam setelah itu mereka hanya bermalasan sembari menatap keluar kamar mereka menatap laut dan pasir di sekitar mereka yang tampak semakin terang.