Hari masih sangat pagi tapi Bian sudah bersiap untuk berangkat ke luar kota untuk rnenandatangani sebuah kontrak kerjasama dengan sebuah perusahaan di daerah sekaligus meresmikan proyeknya yang lain. Bian tengah mengenakan kemeja biru muda dan memasang dasi. Rambutnya masih agak basah telah tersisir rapi membuatnya terlihat makin tampan.
Mumut tersenyum sambil menatap kagum suaminya setelah itu kembali sibuk dengan macbooknya. Mumut duduk dengan malas di atas sofa dalam kamar,
"Masih capek?" tanya Bian sambil tersenyum.
Mumut mendongak dan tersenyum lalu mengangguk pelan. Mumut tahu Bian hanya berbasa-basi menanyakan hal itu karena Mumut yakin Bian pasti tahu bagaimana lelahnya dia melayani Bian yang seperti tak pernah puas setiap harinya.
"Aku berangkat dulu ya, sayang," pamit Bian setelah mengenakan jasnya.
Mumut berdiri dan mencium punggung tangan Bian, "Hati-hati di jalan. Bi amanillah."