Chereads / Magiki Akadimia / Chapter 4 - Akademi

Chapter 4 - Akademi

Author POV

Cukup lama Amel tinggal di rumah Rin, karena selama mendaftar mereka belum bisa tinggal di asrama sekolah, jadi Amel menumpang di rumah Rin.

Beberapa hari kemudian, mereka berdua bisa tinggal di asrama karena telah di nyatakan lulus ujian masuk akademi.

Mereka berdua membereskan barang barang yang akan mereka bawa ke sekolah, Amel juga sudah memiliki beberapa baju yang Rin berikan kepadanya

"Apa kau sudah siap?" tanya rin kepada Amel

"Tentu saja"

"Baiklah, ayo kita berangkat"

"Ayo" ucap Amel dengan semangat.

Sesampainya di gerbang akademi

"Rin apakah mereka penjaga gerbang?" tanya Amel sedikit membisik kepada Rin

"Ya, sepertinya begitu, kalau tidak salah mereka di sebut dengan elmi"

"Elmi?"

"Ya elmi, ibuku pernah mengatakan bahwa mereka di sebut dengan elmi" jelas Rin

Saat Rin dan Amel berbisik bisik salah satu penjaga itu berbicara

"Hei nona nona, apakah kalian hanya ingin tinggal berdiri di depan situ dan terus membicarakan kami para elmi?" ujar salah satu elmi yang ada di situ

"Eh, maafkan kami, kami tidak bermaksud untuk membicarakan kalian, kami akan segera masuk"

"Silahkan masuk, karena kalian adalah siswa baru akan ada guru yang mengantar kalian ke kamar yang sudah di sediakan"

"Dari mana anda tau kami siswa baru?"

"Aku bisa membaca pikiran, dan kau gadis berambut abu-abu dan di bagian dalam rambut mu berwarna biru, kau tak perlu khawatir akan kamar dan kebutuhan kalian selama berada di sini, karena semuanya di tanggung oleh pihak sekolah"

"B...ba..baiklah" jawab Amel dengan gugup

Setelah masuk ke pintu gerbang, mereka berdua bertemu dengan seorang guru

"Apakah kau Amelia Guinevera Athena dan kau Alzarin Agatha Nirla?"

"Ya benar itu kami" jawab Amel

"Baiklah, kalau begitu ikut aku" kata guru itu.

Amel POV

Setelah melewati taman di dekat gerbang, guru tadi mengantar kami pada kamar yang sudah di siapkan

"Ini adalah kamar kalian, karena kalian mendaftar bersama-sana jadi kalian berada di satu kamar, di dalam hanya ada dua kasur dan dua lemari untuk kalian tempati, jika butuh sesuatu kalian bisa memberi tahu salah satu elmi agar segera memanggil saya" jelas guru itu

"Baiklah pak, terima kasih" ucap ku kepada guru itu dan di jawab dengan anggukan dan segera melangkah menjauh dari aku dan Rin.

Setelah masuk ke dalam kamar, aku dan Rin langsung membereskan barang bawaan kami, mulai dari menyimpan pakaian pada lemari yang di siapkan dan melakukan hal lainnya.

"Rin apakah kau sudah selesai membereskan barang-barang mu?" tanya ku pada Rin

"Yah sudah selesai"

"Apakah kau ingin berkeliling di sekitar sini?"

"Memangnya kau tau daerah sini?"

"Tidak sih, tapi siapa tau dengan berkeliling kita bisa mendapat teman"

"Iya juga yah, baiklah ayo kita berkeliling, tapi di sekitar sini saja yah"

"Baiklah"

Kamipun berjalan jalan di sekitar kamar kami, kami menemukan ruang kesehatan dan beberapa ruangan lainnya, dan tak lama kemudian kami bertemu seorang pria

Dia lumayan tinggi, berambut hitam pekat dan juga lumayan tampan. Kamipun mendekatinya berniat berkenalan

"Hai" sapa ku padanya, dia hanya menoleh sebentar dan tanpa menghiraukan senyuman ku dan dia kembali memandang taman yang ada di hadapannya

"Emmm, hai salam kenal, nama ku Kamelia guinevera athena, kau bisa memanggilku amel,kalau kamu?"

"....."

"Hei aku bertanya!" ucap ku dengan suara sedikit meninggi

Namun bukannya menjawab dia malah meninggalkan kami berdua

"Dasar cowok gak tau sopan santun, orang bertanya malah di tinggalin gitu aja"

"Sudahlah"

"Huh, aku gak mood jalan jalan lagi, ayo kita ke kamar" ujar ku jengkel, Rin hanya menggelengkan kepalanya pelan dan mengikuti ku menuju kamar.

Rin POV

Setelah sampai di kamar, amel teeus mengomel masalah cowok tadi, yah mungkin memang sih cowok tadi agak kurang ajar, tapi yah mungkin dia punya alasan tersendiri

Beberapa menit kemudian, ada yang mengetuk pintu kamar kami

"Tok tok tok"

"Siapa?" ucap amel

"Ini aku, guru yang tadi mengantar kalian ke kamar"

"Tunggu sebentar pak, saya bukakan pintu" ucapku dan langsung membuka pintu

"Kalian di suruh berkumpul di aula, mari ikut saya"

"Baiklah pak" ucap ku dan amel bersama.

Kami pun mengikuti langkah guru itu, setelah melewati beberapa ruangan akhirnya kami berhenti di sebuah ruangan yang cukup besar,tidak... Bukan hanya cukup, namun sangat besar.

Ternyata kami di para siswa baru di suruh untuk berkumpul

"Baiklah, perkenalkan nama saya Alveyina Roselin Zharon, kalian bisa memanggil saya ibu Rose dan saya adalah kepala sekolah kalian. Saya mengumpulkan kalian di sini untuk memberitahukan beberapa hal mengenai aturan dan tata tertib sekolah" jelas ibu Rose

Amel POV

Aku mendengarkan setiap kata yang di ucapkan oleh bu Rose. Waktu terus berjalan dan akhirnya ibu Rose selesai menjelaskan beberapa hal penting dan juga tata tertib sekolah yang harus kami patuhi serta visi dan misi dari akademi ini.

"Mel, yuk kembali kek kamar" ucap Rin

"Baiklah ayo" jawab ku. Belum lagi kami melangkah tiba tiba ibu rose kembali berbicara

"Tidak ada yang kembali ke kamar, karena ini sudah waktunya makan siang, segera ke aula makan" ujar ibu Rose

"Yah padahal aku baru mau balik ke kamar untuk tidur siang" ujar Rin dengan nada malas

"Hahahaha lupakan dulu tidur siang mu itu, ayo segera ke aula makan"

"Baiklah"

Setelah mengikuti rombongan, kami pun sampai di aula makan, ternyata aula makan tidak terlalu jauh dari aula utama, aula makan juga hampir mirip dengan aula utama, namun aula utama tentunya lebih besar.

Setelah itu kami mengikuti antrian untuk mengambil makanan

"Mel yuk antri, nanti malah makin panjang lagi dan kita tidak dapat kursi" ujar Rin dan langsung menarik tangan mu berbaris mengikuti antrian.

Cukup lama kami berdiri menganti untuk mengambil makanan. Setelah mengambil makanan kamipun mencari kursi yang masih kosong

"Rin ayo ke sana, ada kursi kosong tuh dekat cewe berambut merah itu" ujar ku

"Baiklah ayo" jawab Rin dan kami pun langsung berjalan menuju kursi itu.

Kursi dan meja di buat memanjang agar bisa di tempati banyak orang, kami pun duduk di situ dan aku berada di dekat wanita berambut merah itu.

Keheninganpun melanda, namun beberapa saat kemudia aku memulai pembicaraan

"Emmm, hai nama ku Kamelia Guinevera Athena panggil saja Amel" ucapku kepada gadis berambut merah di sebelah ku, walaupun aku sedikit takut karena wajahnya sedikit menyeramkan

"Hai, nama yang bagus" aku sedikit terkejut karena dia membalas sapaan ku dengan senyuman, ternyata dia tidak seperti yang ku pikirkan

"Terima kasih, kalau nama kamu?"

"Nama ku Azmirae Khania Vyrani panggil saja aku Rani"

"Salam kenal"

"Iya, salam kenal juga" jawab Rani dan tak lupa pula ia tersenyum

Akupun memperkenalkan Rin kepada Rani, dan kami bertiga berbicara mengenai banyak hal, baik tentang sekolah maupun hal hal yang tidak bersangkutan dengan sekolah.

Rani adalah teman kedua yang kudapat, dia baik ramah dan jika di perhatikan dia juga cantik walaupun wajahnya terlihat sedikit galak, namun dia sangatlah ramah dan suaranya lembut.

Dan tanpa di duga ternyata kamar kami bersebelahan, dan hal itu membuat kami semakin dekat dan bisa di bilang kami selalu bertemu dan berbincang bincang, dan ku harap kami bisa menjadi sahabat baik.

Note

Jangan melihat orang hanya dari luar, mungkin saja dari luar dia terlihat seperti orang yang jahat dan galak, namun hatinya lembut dan penuh kasih sayang.

Begitu pula sebaliknya, bisa saja orang yang dari luar terlihat baik dan ramah, namun dialah orang yang jahat dan galak.

Jadi jangan melihat orang hanya dari luar, namun juga dari dalam.