Chereads / MARI KITA BERSAING / Chapter 2 - Tetangga yang beridentitas Ganda

Chapter 2 - Tetangga yang beridentitas Ganda

"Itu Cowok! Baru saja dianterin cewek cantik pakai mobil sport, edisi terbatas lagi dan sekarang sudah ada yang jemput lagi dengan Mercedes terbaru dengan edisi terbatas pula! Kalau dihitung-hitung, itu cowok sudah lebih dari 5 kali diantar jemput sama mobil mewah yang berbeda merk." Ujar Glerisya sedikit tertegun, dari atas balkon Ia melirik ke pelataran parkiran apartemen Merxulie itu. Kebetulan, Ia melihat sepasang kekasih yang baru saja masuk kedalam mobil Mercedes perak keluaran terbaru dengan edisi terbatas.

"Selebritis?" Terkanya dengan ragu-ragu "Akh masa selebritis, penampilannya acak-acakan kayak gitu! Sebutan yang Lebih pantas untuknya adalah pangeran Bar-bar" Ujarnya kemudian, setelah berpikir cukup lama untuk menyimpulkan sebutan yang pas untuk pria yang baru saja dilihatnya.

"Kira-kira dia siapa ya? Parasnya memang rupawan. Tapi, kalau dilihat-lihat dari penampilannya? Ia mirip seorang Gigolo kelas papan atas" Monolognya, lagi-lagi menebak-nebak, sembari memperhatikan mobil yang menjadi target matanya melaju membelah jalan raya.

๐Ÿ“ค 'Cari tahu informasi tentang data diri orang yang tinggal disebelah apartemenku, aku beri kamu waktu 10 menit dan segera kirimkan kepada ku lewat E-mail, dan jika dalam waktu 10 menit kamu tidak bisa menemukannya maka terima akibatnya!!" Itu isi pesan yang Glerisya kirimkan kepada salah satu anak buah keluarga Shen Yeze

Ting

Baru 1 menit, setelah ia memberikan instruksi kepada anak buah keluarganya. Sebuah pesan E-mail masuk, awalnya ia akan mengucapkan pujian kepada anak buahnya itu. Tapi, setelah dilihat identitas sipengirim, ternyata itu adalah pesan dari kakak laki-lakinya ___ Shenzhe Zeyuhan Yeze

๐Ÿ“ง Zen Yize Xuan Alvarez itu adalah nama aslinya yang ia gunakan dalam dua pembisnisan dan Ze Yizhou adalah nama samarannya ketika ia menjadi seorang Penakluk wanita.

Ia sangat sukses dalam dunia perbisnisan di usia yang terbilang masih muda. Tahun ini, usianya menginjak 27 tahun.

Ia juga sangat terpandang, dikenal sebagai pemuda sukses yang cerdas dan licik yang sangat tak mudah untuk dijatuhkan. Bahkan, namanya hampir sudah mendunia. Tapi, sedikit yang tahu Ia tinggal dimana ia menetap. Karena, Ia suka berpindah-pindah tempat. Terlebih, Ia suka bermain dengan perempuan. Jadi, tidak heran ia sangat pandai bersembunyi dan memanipulasi para publik.

Ia memiliki tubuh yang proporsional dan rupawan. Dia dari keluarga Zen yang masih masuk kedalam keluarga kalangan suprior ke dua.

Keluarga Zen adalah keluarga terpandang kedua di Seoul setelah keluarga Shenzhe Yeze dan Alvano.

Ayahnya asli keturunan dari Seoul dan ibunya asli penduduk Amerika Serikat yang berdarahkan Eropa - Amerika yang mempunyai pergaulan bebas yang membuat sifat keliaran ibunya.

Sebenarnya, bukan hal itu yang memicunya menjadi seperti itu. Tapi, karena memang dari kecil dia kurang kasih sayang seorang ibu.

Ibunya, menghilang dari saat Ia masih berusia 10 tahun. Seolah-olah ditelan bumi. Namun, nyatanya ibunya itu masuk rumah sakit jiwa dan hanya keluarga Zen yang tahu pasti secara detail.

Apa itu penyebabnya, Oppa juga kurang tahu. Yang jelas, Zen Yize mempunyai ibu tiri dan hubungan mereka tidak pernah baik.

Bla... Bla bla.....

Itu sebagian isi pesan dari kakak laki-lakinya, tak lama pesan Email dari bawahannya masuk dengan informasi hampir sama. Namun, dari bawahan lebih panjang sehingga dia hanya membacanya sekilas dan menyimpulkan

"Beridentitas ganda! Pantas aku merasa familiar! Ternyata pengusaha muda itu!" Ujar Glerisya dengan datar.

"Oppa juga baru 29 tahun, jangan bilang ia saingannya! Atau bisa jadi tteman seperbisnisannya!! Jelas-jelas ia tahu, itu berarti benar mereka memang dekat. Namun, kenapa mereka tidak pernah bersama ya?" Glerisya merenung

"Tapi, ngomong-ngomong kenapa Oppa bisa tahu? Bahwa aku penasaran tentang cowok itu" Ia sedikit kebingungan dengan mata menelusuri setiap sudut di balkonnya, hingga mata jelinya melihat sebuah kamera kecil.

"Oppa? Kamu memang sangat teliti ya?" Gumamnya dengan gelengan pasrah menatap lensa kamera tersembunyi dan tidak bisa terlihat jika hanya sekilas lihat.

'Bagaimana bisa, Angelisya sangat betah dengan kelakuan overprotective kedua kakaknya itu?' Batin Glerisya kebingungan.

"Tapi, jika mendengar dia kurang kasih sayang seorang ibu. Aku jadi turut prihatin" Gumamnya dengan nada entah kenapa membuatnya tiba-tiba meneteskan air mata.

๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ

Kampus tempat dimana Glerisya kuliah, sebuah kampus No 1 di Kota Seoul. Tentunya, dengan menyandang identitas Shenzhe Angelisya Yeze.

"Sya! temani aku ya? ke toko buku akhir pekan nanti" Pinta Glerisya setengah malas-malasan, kepada Arsya.

"Tidak mau! Nanti aku ada kencan!!" Respon Arsya dengan nada serius. Tapi, sejujurnya dia hanya bercanda.

"Ok, aku pulang duluan ya?? Semoga kencanmu berjalan dengan baik!" Itu ucapan terakhir dariGlerisya, sebelum pulang meninggalkan Arsya yang tengah bengong mencerna semua kata-kata yang baru saja terlontar dari temannya itu.

"Maksudnya?? Dia menganggap ucapanku serius? Kenapa tu anak? Baiklah terserah!!" Ucap Arsya setelah Angelisya kw sudah tak lagi dihadapannya, dengan nada heran lalu berakhir dengan nada tak perduli.

Sementara, Glerisya yang berlalu dari hadapan Arsya terus mengomel dengan tidak jelas.

"Aku sangat heran dengan selera Angelisya, kenapa menyukai pria yang menyebalkan sepertinya?" Ia sedikit menggelengkan kepalanya ketika berjalan pergi, menjauhi area kampus.

"Dan yang lebih parahnya, kenapa kedua kakak Angelisya suka memuji-muji orang itu? Jelas-jelas dia itu sangat menyebalkan!" Ia mempertanyakan keherananya pada angin sore yang menerpanya dengan lembut.

Ia juga merasa marah, kepada kedua kakak Angelisya itu yang suka memuji-muji Arsya. Sebenarnya, ia tidak punya hak dan ikatan batin dengan mereka. Seharusnya, ia tidak merasakan apa-apa. Namun, entah kenapa ia juga merasa marah mengingat bagaimana perlakuan kedua kakak Angelisya lebih baik pada Arsya.

"Tidak mungkin karena cemburukan?" Gumamnya yang segera dibantahnya

*

*

"Honey bagaimana kabar adik ipar ku??" Tanya seorang Pria yang baru saja mengganti pakaian kantornya, dengan pakaian santai dan terlihat malas. Tapi, ketampanan dan keangunannya tak pernah pudar apapun yang dipakai pria tampan maka semuanya akan terlihat cocok dan menarik. Bahkan, bisa dibilang lebih seksi dan menggoda iman bagi orang yang kurang teguh dalam keimanannya.

Ia adalah suaminya kakak Angelisya ____Kevin Aprilio Sandega yang berasal dari Eropa.

"Ya begitulah, setelah dicampakkan pria itu dia menjadi sangat aneh dan bejat" Respon istrinya_Angelina malas sembari bersandar pada sandaran sofa

Ia sangat kelelahan untuk membahas adik bungsunya, yang menurutnya aneh. Bahkan, Ia menyebutnya gadis bejat _ ya kenapa tidak? Angelisya tak mau melirik ataupun menggubris apalagi menjadikan pria kekasih! setelah sekali ia ditinggalkan kekasihnya dulu.

Ketika, Ia mengingat bagaimana kondisi Angelisya yang mana itu adalah Glerisya ketika ditinggal mantan kekasihnya benar-benar sangat menyedihkan.

Orang yang tampan tak tertandingi dan sangat perfect seperti Arsya Yunanda Alvano sekalipun, Angelisya malah memilih binatang peliharaan yang buas itu yang dianggapnya sebagai kekasihnya. Hal itu, sungguh membuat hatinya semakin terpukul.

"Honey, kamu tidak boleh bicara seperti itu. Kamu harus memahaminya, dia masih butuh waktu untuk membuka hatinya." Ujar Kevin dengan bijak menegur istrinya itu.

"Tapi, tingkahnya yang lebih memuja-muja binatang buas sebagai kekasihnya itu terlalu buruk. Aku sangat khawatir, jika Mommy dan Daddy kembali dengan keadaan putri bungsunya yang masih seperti itu." Tanggap Amgelina dengan prihatin.

"Tapi, kamu harus bersyukur dia masih waras" Kata Kevin kembali menyadarkan istrinya yang sudah hampir menangis.

"Aku juga tidak tahu, apa dia masih waras atau tidak. Hanya Oppa Zeyu yang tahu pasti, karena setelah dia keluar dari rumah sakit dia yang menjaganya. Itupun kalau dia tidak bekerja" Kata Angelina dengan tak berdaya.

"Apakah kalian kurang dekat?" Tanyanya kemudian dengan dahi sedikit mengerut menambahkan kesana yang karismatik. Sungguh! Author gak bohong ๐Ÿ˜‚.

"Bisa dibilang tidak dekat tidak, dibilang sangat dekat juga tidak. Karena, dia lebih pendiam dan keras kepala orangnya sama sepertiku. Sehingga, dia cenderung lebih dekat dengan Oppa yang lebih pengertian, tenang dan selalu mengalah" Tutur Angelina dengan jujur.

"Kalau begitu, mulai sekarang kamu harus lebih dekat dengannya. Tapi, secara pelan-pelan" Kata Kevin menyarankan

"Ya, aku akan usahakan. Ini sudah 5 tahun dia putus dengan pria itu dan baru 3 tahun ini hidupnya agak normal" Kata Angelina tak lepas dari raut khawatirnya.

"Iya aku juga merasa sedih melihatnya seperti itu" Ujar Kevin dengan raut sedihnya.

๐Ÿผ : "Hai semuanya, Bagaimana ceritanya, setelah direvisi? Apa perubahan menjadi lebih baik?"๐Ÿ˜ƒ

๐Ÿน: "Hmm, lumayan"

๐Ÿผ: "Maksudnya?"๐Ÿ˜•โ“

๐Ÿน: "Ya, lumayan. Lumayan bingung maksudnya" ๐Ÿ˜‚

๐Ÿผ: "Yah, kirain lumayan bagus"๐Ÿ˜ช

๐ŸฆŠ : "Hei Kakak Panda! Jangan sedih dong, kelihatan jelek tahu"๐Ÿ˜‰

๐Ÿผ: "Hah, makasih"

๐Ÿญ : "Eh? Kakak Panda, kamu lagi nungguin apa bolak balik scrolling layar ponsel? Pusing tahu liatnya"๐Ÿคจ

๐Ÿผ : " Ah ya, aku lagi tungguin Komentar, rate, Vote dan Reviewnya dari para Readers Nih. Terus kamu sendiri lagi apa?"๐Ÿ˜Š

๐Ÿญ : "Oh kirain Kakak Panda lagi nungguin ucapan selamat pagi, udah makan belom, udah mandi belom? Dari pacarnya. Eh tahunya.... "๐Ÿ˜†

๐Ÿผ : "Eh Kakak Mouse, kamu ngeledek aku ya? Sekalian aja tambahin tuh Udah BAB belum, udah pipis belum atau udah ngupil belum"๐Ÿ˜

๐Ÿญ: "Eh Kakak Panda janganlah marah, aku canda jeh."๐Ÿคช

๐Ÿผ: "Haishh, candamu itu mendekati sindiran. Oh ya, kamu belum jawab pertanyaanku. Kamu sedang apa?"๐Ÿ™„

๐Ÿญ: "Ah ini aku sedang baca cerita yang Kakak Panda buat"

๐Ÿผ : "Oih, benarkah? Terus, terus?"๐Ÿ˜€

๐Ÿญ: "Terus apanya Kakak Panda?"

๐Ÿผ: " Ya ceritanyalah,

masa aku tanya bagaimana kamu sama dia"๐Ÿ™„

๐Ÿญ: "Upps, kakak Panda mukanya jangan ditekuk gitu dong. Jelek tahu"

๐Ÿผ : "Udah tahu jelek, bilangnya

pake kenceng lagi. Bisa kedengaran kampung sebelah."๐Ÿ˜

๐Ÿญ : "Hehe kan maaf. Aku duluan ya kak. See yoo next time"

๐Ÿผ : "Woy kamprett! Kamu belum bilang bagaimana ceritanya, udah main pergi-pergi aja. Heran aku"๐Ÿ˜ 

๐Ÿธ : "Kakak Panda, kamu jangan marah-marah gitu dong. Nantiโ€”"

๐Ÿผ : "Napa? Jelek?"๐Ÿ˜’

๐Ÿธ : "Bukan itu kakak Panda, aku hanya mau bilang diliatin Readers tuh. Aku saranin mungpung ada coba tanya mereka"๐Ÿคญ๐Ÿ˜‚

๐Ÿผ : "Ohohhh iya. Kakak Readers maafin aku ya?" ๐Ÿ˜

Gimana kabar kalian? Umm, itu aku mau tanya gimana ceritanya setelah direvisi? ๐Ÿ˜ณ.

Maaf ya, jika baru saja aku buat keributan. ๐Ÿ˜Ÿ