"Titid..titid...titid" suara alarm ku berbunyi.Kumulai hari-hariku yang penuh kegelisahan karena gw PlayStation ku dikuasai oleh kakak gw yang bernama Jordi."Mah.. sarapannya udah siap apa belum?" kata gw sambil sempoyongan keluar kamar.Tiba-tiba gw terhenti oleh kabel yang terbentang di dedepan pintuku, ternyata itu handphone milik Jordi yang sedang ia charge.Kabel itu kemudian kucabut karena dia udah menchargenya semalaman."Tik..." suara handphone Jordi yang telah gw cabut.
"How...wa..." menguap Jordi sambil berjalan sempoyongan dan langsung melihat hpnya yang udah gw cabut."To..., pasti lu yang udah cabut cas hp gw" kata kakak gw sambil melihat hpnya yang masih 13%."ia,emangnya kenapa" kata gw sambil menyisir rambut,bersiap pergi kesekolah karena bis sudah menunggu."napa lu cabut, gw baru aja ngecasnya bego..." kata Jordi marah sambil mencas ulang hpnya yang tadi gw cabut."To...baru pagi-pagi kamu udah buat masalah ya..." kata mama gw mengeluarkan kepalanya dan melihatku dengan mukanya yang sangar bak seorang pendekar."Ia mah...,si Tito memang pembuat onar" kata Jordi yang ikut marah-marah.Melihat semua memarahiku,gw cuman menghela nafas"mah...kalau gitu Tito berangkat ya...?","eh...belum selesai marah lu udah main kabur aja" kata mamaku sambil menaikkan pisau yang sedang ia cuci."pop...pop..." suara klakson bis itu mengagetkan pendekar dirumahku,"eh lu kalau klakson jangan keras-keras dong,pecah nih kuping gw gara-gara lu" kata ibu gw sambil mengacungkan pisau yang belum selesai ia cuci ke sopir bis."Ya...maap jendral,soalnya anak lu lama kali udah kayak nungguin ayam betina berkokok" kata sopir bis yang setiap hari mengantarku kesekolah.Melihat kejadian itu gw hanya bisa tersenyum karena itu hal biasa yang sering terjadi dan berteriak "udah jalan aja mang" kata gw menyuruh mang Asep."Ngeles aja lu kayak bajaj " teriak ibuku karena bis udah jalan.
"Hampir jam 07:30 kok si Tomi belum datang ya?" tanya gw dalam hari sambil melihat jam."Waalaikumsalam " serentak teman-teman gw menjawab".Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba "kring..." bunyi bell pulang yang sangat kunanti-nanti.Dengan cepat gw langsung membereskan semua buku dan langsung pulang karena gw hawatir sama sobat gw,kenapa ia tak pergi kesekolah.
"Tomi..." sambil menatap kejendela rumah Tomi."Kayaknya gak ada orang" kataku sambil terheran-heran melihat kondisi rumah Tomi yang kosong.Sekitar dua langkah berjalan "pip...pip,hey to..." suara mobil Tomi bareng keluarganya."Bruk,Tomi ayah masuk dulu ya?,nak Tito kamu boleh masuk kedalam soalnya diluar sini panas banget!".suara pintu mobil yang tertutup dan ayah Tomi yang ramah menyuruh ku masuk.Kemudian dengan muka malu gw mengatakan "Iya om".Tersenyum dan menyangkat tangannya kebahuku kemudian Tito menyuruhku masuk kerumahnya."Minum aja anggap aja rumah sendiri" kata Tomi menyiapkan minuman yang mungkin keramahannya ketularan dari ayahnya.Meminum minuman yang telah disuguhkan oleh sobatku dan lantas berkata"Tom...,lu dari mana.Kok gak masuk sekolah"Tanyaku dengan penuh rasa penasaran."Oh...gw barusan ada acara keluarga di Bira" kata Tomi dengan santai."Oh..gitu" kataku sambil melihat jam."Tom...kita pergi kelaut yuk,biasa...sunset-sunset" kataku dengan penuh gembira."Tok,tok,tok,Tomi..." "itu kayaknya suara si Ucup deh" kataku penasaran."Yaudah kita ajak si ucup juga gimana?" berdiri Tomi dan segera membukakan pintu."Woi kontol...lama amat lu" kata Ucup dengan tidak sopan kemudian masuk ke rumah Tomi dan meminum minumanku."Cup,kita kelaut yuk,biasa...sunset-sunset" kataku mengajak Ucup."Lu tunggu apa lagi coeg,ayo kita berangkat" kata Ucup yang kelihatan kehausan abis main futsal.
Menikmati sunset ditengah tawa teman adalah anugrah terindah dalam hidupku.Gw mau hidup selamanya dan menikmati hari ini."Guk...guk...guk" suara anjing yang berlari kerarah kami."Just run mother fucker" kata si Ucup berteriak.kami berlari dan melihat kebelakang ternyata ada sekelompok anak muda yang mengejar anjing itu dengan batu sampai-sampai anjing itu berenang kelaut."huh,huh,huh,untung gw gak mati" kataku sambil ngos-ngosan berlari."Seru ya dikejar anjing" kata Ucup sambil menatap gw."Kontol" kataku ikut berkata kasar bercampur dengan rasa penuh khawatir.
"Allahuakbar,allahuakbar" suara adsan magrib berkumandang yang menandakan gw harus kemesjid."Tom...,Cup... kita harus kemesjid,siapa tau kesialan yang kita alami tak terulang" kata gw dengan penuh semangat.
Duduk,terdiam sambil meminum air soda botolan dan menghayalkan kejadian lucu tadi dan menunggu mang Jafar membacakan ayat suci Al-Quran.Mang Jafar adalah imam mesjid di kampung saya.Kalau dia yang imam serasa lutut ingin bergetar."Dorr" si Ucup mengagetkanku dari belakang dan tertawa terbahak-bahak karena minuman yang saya minum keluar dari hidung gw."Bangsat kau ya" teriak saya sambil tersenyum,seakan-akan ingin ikut tertawa."awokawokawok..." suara ngakak si Ucup membuatku ingin memukulnya."Allahuakbar,allahuakbar"suara iqamah telah dikumandangkan,"To...kita gak usah nungguin Tomi, paling dia lagi mandi" kata ucup sambil memegang kepala saya. Pas saya mau berdiri,tiba-tiba perasaan saya jadi gak enak"Dug,dug,dug,dug" suara jantungku yang berdebar-debar.Kuangkatnya kakiku terasa berat,kupikir aku ini salah duduk dan mencoba meregangkan kakiku.Tiba-tiba tanganku juga ikut terasa berat"To...gw duluan ya?" kata Ucup sambil berlari ke mesjid.Gw berjalan dengan kaki dan tangan yg makin terasa berat."Allahuakbar " kata gw sambil berdiri di saf bokap gw.Dipikiranku gw bertanya penyakit apakah ini? ya Allah?."Assalamualaikum warahmatullahi ".Kemudian gw bangkit dari dudukku dan terjatuh" Tio...jangan main-main" kata ayahku yang juga duduk disampingku."akhu tyidak maeim-maeim" kataku sambil terbujur kaku tak berdaya di mesjid."Tito...kamu kenapa" kata ayahku sambil menggoyang-goyangkan badanku."ew...ew...ew..."tiba-tiba gw tak bisa bicara.Tangan kiriku dan kaki kiriku dapat bergerak,cuman tangan dan kaki kananku yang tak dapat bergerak.Kemudian gw digendong ama bokap gw sampai-sampai semua tetangga berkata "Tito...kenapa".Bokap gw tetap berlari kerumah dan menidurkanku di depan TV.Sontak rumahku ramai dengan orang-orang yang penasaran dengan keadaan ku." Pah...Tito kenapa" teriak nyokap gw dengan sangat histeris, ditelingaku hanya suara-suara orang gaduh yang bertanya-tanya tentang keaadanku."Aku tidak tahu mah..." kata bokap gw penuh kekhawatiran.Tiba-tiba kedua tanganku dipegangi oleh tetangga-tetanggaku."Coba pak,kita sama-sama pencet kedua tangannya"kata tetanggaku.Kemudian kedua tanganku disakiti,kedua kakiku dipencet pada pergelangannya yang mana itu membuatku menjerit kesakitan.Ingin ku berkata"Sudah...sudah...sudah...,its mother fucker bitch,sudah woy kontol,itu sakit woy memek,goblok biji kontol gw diremas juga" pikirku dalam hati karena gw tak mampu berbicara.Kebayangkan kalau kedua tanganmu dipencet,kedua pergelangan kakimu dipencet,bahkan bijimu ikut dipencet,apakah bajingannn."Siapa didalam" kata tetangga saya."Ew...ew...ew..." kata saya karna lidahku seakan-akan tidak bisa bergerak."ini jin,ini jin...hey kamu.Siapa didalam,keluar kamu jin"."Kontol bapak kau pecah" dalam hati gw,karena gw tak bisa berbicara,seandainya gw bisa bicara gw akan mengatakan demikian."Saya melihat Tito tadi di laut melempar anjing " kata anak muda yang tidak lain adalah tetangga saya."Memek kau terbalik,mana ada gw yang lempar bangsat.Kujepit peler kau baru tahu rasa kau.Nuduh orang sembarangan" ingin ku berkata demikian tapi kata-kata itu hanya terkuak dipikiranku."Pak,lebih baik anda cari dukun atau semacamnya"kata tetanggaku menyarankan."tit,tit,tit,tit,ngek...ngekkk,halo mbah,iya mbah betul dengan pak Seto,gini loh mbah anak sata kerasukan segera datang ya mbah,mbah tahu alamat saya kan?,bukan mbah,bukan alamat email tapi alamat rumah.Segera datang ya mbah,iya...iya nanti saya transfer".Menutup telpon lalu menaruh hp dikantungnya.Sedih,khawatir,seolah-olah saya udah tewas,itu yang dilakukan ibuku."pah...anak kita kenapa pah" kata nyokap gw menangis tersedu.mengusap kepala saya dan berkata "papah juga gak tau mah penykit apa yang menimpa anak kita" bokap gw pun ikut nangis,dan bangsatnya lagi mendengar mereka menangis gw pun ikutan nangis.Tak lama kemudian mbah Surip tiba,gw mengenalnya karena dulu dia sanro(tukang pijat) adik saya"Minggir,minggir mbah mau lewat" kata mbah sambil memasang muka sangar dan duduk disamping ku."Bisa tolong dibangunkan " kata mbah dukun itu sambil mengeluarkan botol yang isinya adalah air."asewsswewssswessswewswewseeww,am brutssss..." disemprotkannya air kewajahku."Kwntol..." teriak gw yang jijik dengan bau busuk air liur mbah dukun.Menutup botol seraya berkata"Sepertinya,anak bapak sedang dirasuki 7 jin penunggu laut,jadi bapak harus membawa pisang dan rokok ke tepi pantai.Mendengar perkataan mbah Surip tentang laut,Tetangga saya pun langsung nyolot karena dia melihat jelas gw dengan kedua teman gw pergi kelaut untuk melihat indahnya panorama sunset."Gini loh pak, gw melihat Tito,Tomi dan Ucup itu kepantai tadi sore, gw liat mereka dikejar anjing entah bagaimana cerita selanjutnya sampai tiba-tiba si Tito kesurupan".Tiba-tiba semua tetangga mengalihkan pandangannya ke gw.Nampak heran raut wajahku melihat semua tetangga yang melihat kearahku."Aduh...gimana ini mbah, anakku tak kunjung sembuh" kata bokap gw sambil sesekali mengelus-elus kepalaku.Menutup botol seraya berkata"Pak...kamu tunggu saja sampai 1 kali 24 jam, kalau tak kunjung sembuh maka ini ada hubungannya dengan medis".Kemudian mbah Surip pulang dan hari semakin larut malam, sampai tetangga yang ada dirumahku pulang dengan sendirinya."Nak...istirahatlah dulu...saya akan memikirkan cara terbaik".
"tit...tit...tit.." gw tak bisa tidur sejak kejadian semalam, bunyi alarm menandakan telah pagi dan gw belum sembuh dari penyakitku ini.Di pikiranku seakan bertanya-tanya "penyakit apakah ini?".Tiba-tiba bokap gw membuka pintu kamarku dan menanyakan keadaanku.Seirang dokter saraf yang dipanggil bokap gw mengagetkanku, karena sebenarnya gw sangat takut dengan dokter." Silakan duduk dok" mengamvil kursi dan menyuruh dokternya duduk."Kemudian dokter itu menggemgam tangan ku dan menyuruh ku duduk di atas ranjang."eweweewwewwewww" menatap kearah bokap dan seakan akan ingin mengatakan "Pak...dia itu siapa".Tiba-tiba dokter itu mengambil palu yang ada ditasnya dan meneriksaku dengan palu itu.Pertamadiai coba memukul palunya ke kaki kananku seraya berkata " sakit?".Sambil menganggukkan kepalaku kukatakan dalam hati "bangsat kau...lu kira gw mati rasa".Selanjutnya kaki kiriku,gw udah tau apa yang harus gw lakukan." duk duk duk" suara ketukan palu itu memberikan gerak reflek terhadapku."bludak..." menendang ke arah kepala dokter yang sejajar dengan kakiku.Gigi dokter itu copot akibat ulahku."Bawa pulang anak bapak " kata dokter itu dengan muka yang kecewa.
Terbaring lemah dirumah, itu adalah hal yang paling membosankan dalam hidupku."Assalamu'alaikum " suara serentak murid kelas 6 sekolah dasar membuatku terbangun dari kasur."mawmaw" kupanggil ibuku yang sedang membuatkanku makanan didiapur."Eh...ada tamu,silahkan masuk".Gw bertemu dengan teman-teman yang memotivasi ku supaya terus bersemangat menjalani ini semua.Tomi dan Ucup juga ikut bersama rombongan dan Tomi mengatakan kepadaku "To,kau harus bersemangat,tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan" kata Tomi menyemangati ku.Mengangguk sambil menundukkan kepala, itulah yang menjadi tanda gw setuju atau tidak.Tiba-tiba Tomi mengeluarkan sesuatu dari kantungnya.Ternyata itu adalah memori playstation 2 yang selama ini kunanti-nanti.Gw memeluknya dengan erat, seakan didalam hatiku ingin berkata"kaulah sahabat yang selalu ada saat gw terpuruk Tomi,Ucup".Itu uangnya gw sama Ucup yang kumpulkan,gw bareng si ucup sebenarnya ingin membeli baju bola buat lu,kan lu yangg paling diandalkan dalam tim.Kemudian gw menaikkan jempol ku dan seakan Tomi benar-benar mengerti dengan keaadaanku saat ini.Tomi kemudian memelukku dan tetesan air matanya membasahi bahuku."Tom...lu nangis ya? cemen banget lu Tom" seakan tak percaya dengan semua kejadian ini, mata si ucup juga kelihatan memerah dan ikut memelukku.Kebahagiaan disaar gw kesusahan hanya bisa dibuat oleh kedua sahabatku ini.Gw sangat beruntung memiliki mereka dalam hidupku.
Sudah tiga hari gw tidak masuk sekolah gara-gara penyakit ku ini,aku terbaring dan berpikir kalau gw begini terus, tak ada perubahan mending gw latih aja nih tangan buat bisa gerak.Tapi itu tak mungkin terjadi,seolah-olah gw mati rasa tapi kalau gw cubit tangan ini tetap terasa sakit.Gw berlatih tiada henti,air mataku bercucuran dan akhirnya perubahan terjadi.Gw berhasil menggerakkan jari telunjukku, merasa ada perubahan gw berlatih sekeras-kerasnya sampai pengelihatan ku gelap,dan akhirnya gw pingsan.
Gw akhirnya terbangun dan dengan pengelihatan yang buram gw bertanya-tanya dalam hati"gw dimana".Berteriak sekeras mungkin "akhh,mwaa,bwapwakk" tiba- tiba bokap gw berlari menghampiri saya dan bertanya"nak,bapak liat tadi kamu menggerakkan jarimu,teruslah berlatih nak,kamu oasti bisa melewarmti keaadaan kritis seperti ini" kata bokap gw sambil mengeluarkan air mata.
Dua bulan telah kelewati dengan latihan keras dan penuh perjuangan bersama kedua sahabtku yang selaku membantuku berdiri disaat gw terjatuh bahkan menyuapiku dikala gw lapar, hasilnya gw berhasil berdiri,menggerakkan kakiku,dan bicaraku juga jadi lebih muda dimengerti walaupun tidak seperti dulu."Tito" suara Tomi memanggilku,membuat ku semangat menjalani penderitaan yang tiada henti."Masuk aja Tom,Ucup,Tomi ada di dalam!" kata bokap gw sambil membukakan pintu.Kudengar suara si master of bacot alias Ucup berkata"Tom...kita gak bawa apa-apa nih buat Tito"."Gk usah.. " kata gw keluar dari rumah dengnan masih memegang setiap pinggir rumah ku."To...gimana hasil latihannya" kata Tomi dengan wajah yang amat gembira."Ya...ada peningkatan tapi dikit banget" kata gw sambil menyuruh duduk kedua sahabatku itu."huhhh"menghela nafas dan duduk disamping kedua sahabatku itu."Tak ada kue atau apa ka ini" kats si Ucup kemudian gw memanggil nyokap gw dan menyuruhnya untuk membuatkan minuman untuk keduanya."Hehhh" kata Tomi sambil menundundukkan kepalanya."Kenapa lu Tom" kata gw sambil memegang bahu Tomi."Gw mau pindah sob" kata si Tomi dengan wajah yang murung."Apa???" serentak gw teriak hingga minuman yang diminum oleh si ucup keluar dari hidungnya."Eh...sory Cup,si Tomi katanya bakalan pindah"."Yang bener Tom" dengan santai Ucup berkata."Beneran lah" kata Tomi membenarkan.Menepuk dahi dan dengan wajah yang khawatir gw berkata"oalah... terus yang nemenin gw disini siapa ".Menatap ke arah Ucup dengan wajah yang murung" tuh..."."Baiklah... kalau ini memang kesempatan terakhir kita bertemu,kita ke laut dan melihat sunset bersama.
Hening...desir pantai membuat kita bersatu.Gw menaikkan kedua tangan ini ke pundak sahabatku."To...,gw pengen ngomongin sesuatu pada lo" kata si ucup dengan muka yang murung.Seakan mengetahui apa yang ingin dibicarakan Ucup gw pun ikut menundukkan kepala bak hening cipta yang selalu dilakukan saat upacara."Tinggal seminggu lagi kita udah meninggalkan bangku sekolah dasar, dan kita telah melalui banyak hal bukan?, kurasa kau akan mengingat semua yang telah gw dan Tomi lakukan terhadapmu."Cup...kok kamu bilang gitu,kayak mau ninggalin Tito aja".Kemudian gw meneteskan air mata lagi, gw mengingat kata-kata yang diucapkan Ucup 2 tahun yang lalu bahwa dia ingin melanjutkan pendidikannya di Makassar.Mengangkat kepala dan mengatakan "ia Cup...,terimakasih atas apa yang udah kalian lakukan ke gw,gw akan selaluu mengingat lu Cup,Tom" Tangisanku tak berhenti sampai-sampai kedua sahabatku itu memelukku dan melihat matahari terbenam.
pagi itu terasa sangat sepi,hening gw mencoba untuk berjalan-jalan bersama bokap gw disekitar lorong-lorong dan para tetangga-tetangga menanyai ku"udah sembuh To..." dengan kesal gw menjawab dalam hati "emang yang lu liat siapa,setan gw...?",dengan perlahan gw mengatakan"Pak aku bisa sendiri kok,bapak istirahat aja dirumah" tertunduk dan memegang bahuku"Ya udah...kalau gitu bapak pulang dulu ya?".Melihat mereka yang tidak kukenal bermain bola sda juga yang sedang tertawa riang memainkan hpnya di pos ronda,ada yang sedang asyiknya mengobrol dengan diri sendiri seperti gw.Terduduk dibangku taman sambil menyaksikan semuanya tertawa adalah menjadi kebahagiaan juga untukku.Angin berhembus kunikmati,kicauan burung,pepohonan yang daunnya berjatuhan,suara lebah yang menghisap madu dan suara tetanggaku yang sedang memainkan pianika yang sumbangnya bukan main adalah kegiatan yang sering kulakukan pada saat itu.