Minggu itu terasa indah,burung-burung berkicauan di antara jendela rumahku yang tertutup hordeng, ditambah lagi dengan suara teman-temanku yang memanggilku, serasa tepat sekali dengan hari ulang tahunku yang ke 13 tahun.Berenang di tengah terbitnya matahari bersama Beni,Erpan,Ray,Noval,Iyan, dan Defan adalah momen yang paling seru sekaligus menyenangkan dalam hidupku.Kejadian lucu terjadi ketika Noval berenang kebawah sambil membuka celananya jadi yang kelihatan hanyalah pantatnya yang hitam,tidak sampai disitu gw pun ikut melakukan hal konyol seperti kentut dalam air sehingga air menggelembung ke permukaan yang membuat sakit perut karena tertawa.Saat itu Ray belum pintar berenang jadi gw bersama dengan Noval mengajarinya berenang sampai dia pintar.Dua jam kita berada di dalam air,jari jemarikupun sudah keriput dan di atas batu yang datar Noval pun kewalahan sambil berjemur layaknya bule yang ada di pantai bali.Gigi bergetar karena kedinginan ditambah lagi hujan lebat yang tiba-tiba datang menambah keseruan pada saat itu.Bangkit dari batu yang datar itu dan melompat layaknya bola meriam, si Noval pun turun lagi ke air bagaikan anjing laut yang sedang mencari jati diri.Baru beberapa saat,hujan langsung berhenti dan membuat si defan berteriak sambil mengangkat kedua tangannya seolah-olah tengah berdoa "turunkan lagi rahmatmu ya Allah..." "duarrrrrrrrrr" petir menggelegar membuat kami berenang ketepian dan mengambil baju dan celana luar karena kita berenang hanya memakai celana dalam.Gigi bergetar ditemani bibir yang membiru kita berkumpul di teras rumah si Iyan sambil menceritakan kejadian lucu sekaligus menyenangkan yang baru kita alami.Semangkuk sup panas dihidangkan oleh ibu Iyan sebagai penghangat tubuh pada waktu itu, yang menambah kesolidaritasan kita adalah sup yang cuma satu mangkuk itu kita makan bersama-sama.Setelah itu gw pulang kerumah untuk mengganti pakaianku yang basah dan berjanji kepada teman-teman agar berkumpul di pos setelah ganti baju.Memasuki rumah yang pada saat itu nampak kosong,gw berlari menuju ke kamar mandi"shiettt" suara berdesir dari mulutku sambil membayangkan sebuah film yaitu detektif Konan.Hujan pun reda, menyisakan pelangi indah di atas langit yang masih keliatan gelap dan melihat sekeliling hanya gw yang ada di pos itu.Memanggil Iyan karena dia yang paling dekat dengan pos itu,ternyata Iyan sedang tidur karena kecapean sewaktu berenang tadi.Menunggu dan menunggu sambil memetik daun kering yang jatuh di atas aspal akhirnya si Noval datang sambil membawa sebuah korek ditangannya."Val...itu lo bawa-bawa korek buat apaan" tanyaku dengan wajah terheran-heran melihat Noval."Kita ke laut yuk" kata Noval sambil melihat sekeliling.Merasa penasaran dengan apa yang akan dilakukan kelaut gw pun menjawab "kelaut mau ngapain?","udah ikut aja" jawab Noval terburu-buru mengajakku ke laut.Sesampai dilaut,suasananya semakin dingin dengan angin kencang yang menusuk tulang sambil mengikuti Noval yang tidak tahu entah mau kemana.Terheran-heran dengan sikap Noval yang semakin membuatku penasaran akhirnya gw sampai di goa kecil yang berada di pinggir pantai tersebut.Mengeluarkan koreknya dan selinting kertas bergulungan tembakau dia pun mengajakku menghisap sebatang gulungan yang sering disebut dengan rokok itu."Gw belum pernah coba ngerokok dan tidak akan pernah mencobanya" jawabku dengan santai duduk dibatu sambil melihat keadaan."Ah...kalau lu gak mau ya sudahlah..." kata Noval sambil membakar selinting rokok.Dihisapnya rokok itu dengan santai sambil duduk disampingku.Melihatku meringkuk kedinginan,si Noval pun seolah-olah mempropagandakan gw dengan menyebutkan fungsi rokok salah satunya dapat menghangatkan tubuh.Berbalik ke arah Noval sambil mengatakan"Buktikan bahwa rokok bisa menghangatkan badan!" jawab gw seolah tak percaya dengan perkataan Noval.Tiba-tiba Noval berdiri,menyimpan rokoknya di atas bebatuan dan keluar ke mulut goa yang tak terbayangkan betapa dinginnya "nih...gw buktiin" kata Noval sambil membuka bajunya.Menatap Noval dengan wajah penuh rasa penasaran gw menyuruh masuk Noval karena gw khawatir.Memakai bajunya dan berlari masuk ke mulut goa dan mengeluarkan sebatang rokok lagi.Dihisapan yang pertama gw merasa agak hangat tetapi Noval menyuruhku menghisapnya lebih banyak dan menarik asapnya sehingga asap itu masuk kedalam paru-paru ku yang membuat gw batuk-batuk.Tertawa terbahak-bahak seolah-olah ada yang lucu kemudian Noval menyuruhku menghisapnya lagi dan lagi,sampai-sampai selinting rokok itu habis dan badan gw jadi hangat."Whooo..."berteriak sambil meregangkan kedua tangannku gw teriak bahagia karena gw tidak kedinginan lagi ditambah gw semakin semangat untuk menjalani kehidupan.Berjalan keluar gua sambil tersenyum dan berkata"besok-besok kita kesini dan ngerokok lagi ya?" kata noval sambil tersenyum dan menatapku dengan perasaan yang bahagia.
Malam ini terasa berbeda,Magrib berlalu dengan suara motor tua yang dipakai oleh bokap dan nyokap gw yang pergi meninggalkan gw sendirian sebab Jordi yang telah lama kuliah di Makassar itu mengalami sedikit masalah ekonomi,nasib anak muda di kota metropolitan yang tinggal sebatang kara.Sebelum bokap dan nyokap gw pergi dia menitipkan sejumlah uang untuk keperluan ku besok yang mana uang itu akan kubelanjakan sebaik-baiknya,tetapi gw tidak berjanji.Motorpun melaju,seketika pikiran ku pun melanglang buana ingin mencari teman-temanku yang ingin nginap dirumahku.Suara musik rock menambah semangat di malam yang dingin itu ditemani minuman gelas rasa anggur dan sebungkus rokok yang telah disediakan oleh Noval.Sementara itu,Iyan,Beni,Ray,Erpan,dan defan main bareng dengan menggunakan handphone yang ia miliki."keraskan suara musiknya Ray" teriak Noval memerintah selayaknya raja di rumahku dan menganggap bahwa Ray adalah anak buahnya karena ialah yang paling termuda diantara kami berenam.Tidak sampai disitu,Ray juga disuruh memasak indomie kaldu ayam sehingga game yang ia mainkan belum sampai ke tahap akhir,karena kasihan melihat Ray diperintah selayaknya babu dirumahku,gw pun tak tinggal diam.Melihat wajahnya yang cemberut seolah-olah tidak menikmati bermain bersama dirumahku pada saat itu"gk usah Ray,biar gw aja yang buat mienya,ini kan rumah gw jadi lo bawa santai aja" kata gw sambil mengambil indomie yang dipegang oleh Ray pada saat itu.Si Noval memanggilnya lagi,dan memerintahkan Ray agar mengambilkan kue yang ada dilemari kaca yang tinggi, dan benar, Ray tidak bisa menjangkau kue yang ada diatas lemari itu.Menatap Noval, Ray pun berkata "Val...gw gak bisa menjangkau kue yang ada diatas lemari,lemarinya tinggi banget" sambil mencoba dan terus mencoba Noval kemudian berteriak dari ruang tamu "ambil kursi bodoh,dungu,gak ada otak kau ya?".Mematikan kompor dan mengambil kue yang diinginkan oleh Noval pada saat itu,gw langsung memberikan kue itu pada Noval dan berkata" Val...kalau lu ingin sesuatu, jangan pernah berharap kepada orang lain, karena lu gak tau perasaan orang yang kau perintah selayaknya babu ".Terdiam, Noval hanya mampu tersenyum dan entah apa yang ingin dia katakan.Sampai tengah malam,tepatnya jam sebelas lewat seperempat menit,para temanku yang sejak dari tadi bermain hp dan menonton TV akhirnya tertidur.Cuma gw yang terjaga di malam yang sangat dingin karena pada saat itu hujan deras telah mengguyur rumahku.Tiba-tiba gw mendengar gemeretak gigi Ray yang kedinginan sambil meringkuk di depan TV ditambah lagi dengan ventilasi yang pada saat itu berada di samping kanan Ray.Merasa kurang enak, karena si Ray pada saat itu menginap di rumahku.Berjalan ke arah kamar ibuku dan berharap ada selimut disana.Suara gemericik air terdengar di telingaku,angin menerbangkan gorden di kamar ibuku yang membuatku semakin merinding adalah bayangan hitam yang entah milik siapa melayang cepat di belakangku.Gw pun berlari sambil mengeluarkan suara yang keras, berteriak seolah-olah bayangan tadi mengikutiku.Tak disangka, Ray yang pada saat itu mengigil karena kedinginan, tiba-tiba tidurnya nyenyak dengan selimut merah yang seharusnya berada di kamar ibuku.Diri ini semakin takut, kemudian gw menggeser Noval yang berada disamping Ray dan tidur menggelut selimut yang dimiliki oleh Ray.
Sang fajar pun terbit menerangi dedaunan yang basah diselimuti embun yang sejuk.Perlahan kubuka mata ini dan merasakan hangatnya mentari menyapa.Kulihat semuanya masih terlelap, ingin kukejutkan mereka namun kiranya merasa bersalah diri ini membangunkan beruang yang sedang tertidur.Pukul delapan lewat seperempat, Ray akhirnya terbangun tergesa-gesa ke kamar mandi.Terdengar ditelinga suara ngorok dari beruang yang sedang teridur, gw coba menjahilinya dengan menuliskan di wajahnya " gw tukang ngorok".Sekeluarnya dari kamar mandi, Ray pun berkata "innalillah..." terkaget sambil tertawa di sebalik tembok rumahku."emangnya Noval udah mati" kata gw sambil memegang spidol yang masih berada di tangan.Sontak, Noval pun terbangun dengan wajah lesu bak anjing buldok yang mabuk.
Tepat pukul dua ketika kami merasa bosan, gw pergi membeli sesuatu yang bisa dimakan dan sebungkus rokok.Di jalanan yang basah dengan tetesan hujan yang masih turun, kuambil kendaraan yang telah tertutupi debu dan kukayuh menuju ke toko terdekat.Mang Urip, kasir toko yang sibuk membersihkan debu-debu yang masih melekat di rak-rak usang terbuat dari kayu.Kusandarkan sepedaku di tiang listrik dekat toko Mang Urip sambil berkata "Mang...roti sama Minumannya sepuluh ribu".Melihatku di sebalik rak-rak seraya berkata " Ambil aja dek..., lalu uangnya simpan aja di meja" berkata Mang urip yang sibuk mengatur barang-barang.Karena Mang Urip dekat dengan ayah gw jadi gw tidak jadi membeli rokok.Kusimpan roti dengan minumannya di meja teras rumah dan melanjutkan untuk membeli beberapa linting rokok di toko yang agak jauh dari rumahku karena disitulah gw tidak dikenali oleh penjaga toko.Hujan telah berhenti, dan bajuku basah kuyup karena terkena desiran hujan.Ingin kuambil kantung pelastik yang berisi roti dan minuman tadi, tapi kantung itu hilang entah kemana.Dugaanku benar, ternyata para beruang kutup itu telah kelaparan karena menungguku terlalu lama, untung masih ada minuman yang mereka sisakan untukku.Adzan ashar pun berkumandang ditengah perkataan temanku yang paling gw tidak suka yaitu pamit.Haripun semakin sepi, hanya TV yang dapat menghiburku dikala hari yang sepi itu.Sekitar jam 17:18 saya dibangunkan oleh suara berisik Ray yang memanggilku dari luar bersama Noval memegang sebotol minuman di kantung plastik hitam.Kumatikan TV dan keluar untuk menemui mereka."Wuih.....apa yang lu bawa Val" kata gw terkejut melihat botol yang digenggam oleh Noval"."sssttt.... didalam kita bahasnya, sekarang bukain dulu ni pagar" kata noval berbisik dan melihat ke arah gembok yang terkunci."cepetan...gw udah gak sabar nih"kata Ray berbisik pula."Tunggu dulu, saya ambil kuncinya" kata gw sambil berlari menuju kamar.di sore hari yang hening itu dengan kamar yang tampak berantakan,Ray lalu membuka kantung plastik hitam dan ternyata isinya adalah vodka ±18,45% alkohol.Gue pun berlari menuju ke dapur untuk mengambilkan mereka gelas, di dapur yang bersih cuma gelas besar milik ayahku.Ray lalu menuangkan botol vodka ke dalam gelas seraya berkata, ''ini adalah hari kemenangan kita'' sambil mengangkat gelas yang sudah terisi vodka.''ngisinya sedikit aja bre, harganya mahal itu'' kata noval.Nampak bingung, novall pun bertanya kepada Ray, ''Emangnya lu udah nyoba?, liat aja baru satu kali tegukan udah mabok'' kata noval sambil melihat Ray dengan tatapan yang sinis.Melihat ke arah Noval dengan tatapan yang sinis juga dan berkata''Gua udah pernah coba nih minuman''.Ray langsung meneguk minuman yang ada ditangannya, dan menyemburkan ke muka Noval.''Gila lu Ray, kok lu nyembur ke arah gua sih?, kalau gak pernah nyoba bilang dong dari awal'' kata noval sambil nunjuk ke arah Ray dengan wajah yang penuh amarah.''ya gimana gua gak nyembur, minuman yang lu beli kadaluarsa, rasanya pait banget'' kata Ray sambil meletakkan gelas.Ray pun berlari ke kamar mandi untuk berkumur-kumur.''Gimana, lu mau nyoba gak?, udah mahal-mahal masa gak ada yang mau nyoba si'' kata Nova menatapku dengan rasa penasaran.''Itu kata si ray minumannya udah kadaluarsa, buang aja deh'' kata gua mengambil gelas dan ingin membuangnya.''Eh eh eh... jangan dibuang dulu, emang rasanya kayak gitu, kan ini alkohol, makanya minumnya sedikit aja'' kata Noval sambil memegang gelas yang saya pegang dan menuangkan minuman yang ada di botol.Ray pun datang, seraya berkata''minuman apa sih yang kamu beli, rasanya aneh, pait dan baunya kayak jigong bapak-bapak''.Mendengar ucapan Ray, gua dan Noval pun tertawa terbahak-bahak.''bau lumpur empang'' kata Noval mengejek Ray karna nama ayahnya adalah Mujair.
''pip....pip...pip...'' suara mobil ayahku yang datang tiba-tiba itu pun mengagetkan ku, Noval dan Ray, sambil planga plongo si Ray yang pada saat itu berlari dan mengintip ke jendela berkata, '' bokapnya Tito woi" teriak Ray dengan wajah yang penuh kepanikan.Saking paniknya, botol vodka itu pun tumpah ditendang Noval, karena kepanikannya gw pun ikut panik "aduhhh.....gimana nih Val, kalau bokap gw tau bisa berabeh nih ..." kata gw penuh kepanikan.Pintu pagar yang terbuka membuatku semakin panik seiring Noval yang mengambil kain lap di dapur."Cepetan Val..." kata Ray yang panik menyuruh Noval bergegas untuk mengambil kain lap.
bokap Tito yang baru pulang dari kantor, segera memasuki rumah."To...ambilin papa minum" duduk di kursi teras sambil membuka sepatunya."Nih pah..." Tito yang tampak gugup menyerahkan segelas air untuk papanya."Eh ...ada Noval ama Ray ya...., oh iya...di mobil ada kue dari temen papa di kantor, ambilin gih To"Tito pun pergi mengambil kue yang ada di mobil papanya.