Mendengar ucapan penyihir tua, Lin Xi berdiri dari tempat duduknya, "Bu, Jian Xiaoqiao sedang tidak enak badan. Beberapa hari yang lalu dia masih berada di rumah sakit. Karena takut ketinggalan pelajaran, jadi dia pergi ke sekolah untuk belajar. Kita tidak tahu apakah sekarang perutnya masih sakit atau tidak."
Penyihir tua itu berjalan ke arah Jian Xiaoqiao lalu melihat raut wajahnya yang kurang sehat, sama seperti raut wajah yang dilihatnya beberapa hari yang lalu. Kemudian dia menganggukkan kepalanya, "Jian Xiaoqiao, kalau tidak enak badan, istirahatlah di rumah! Nanti kalau sudah sembuh, kamu bisa memanggil Lin Xi untuk mengajarimu. Atau kamu bisa memanggil saya untuk belajar privat."
"Tidak perlu, Bu. Sekarang saya sudah lumayan sehat, hanya saja tadi sedikit sakit." Ucap Jian Xiaoqiao dengan wajah yang memelas.
"Siapa yang tahu kalau dia sedang berbohong? Waktu itu dia beruntung, hari ini dia mungkin sedang berbohong!"
Tanpa tahu siapa yang mengatakannya, si penyihir tua itu langsung memalingkan wajahnya, "Barusan siapa yang berbicara?"
Seorang murid perempuan berdiri dengan ragu, "Maaf, Bu. Aku…"
Si penyihir tua memotong kalimat itu dengan suara yang lantang, "Walaupun nilai Jian Xiaoqiao jelek, paling tidak dia tidak berbohong. Beberapa hari yang lalu, Pak Gu secara pribadi mengantarnya ke rumah sakit dan memeriksakannya. Walaupun saya tahu hubungan kalian tidak baik, tapi kalian tidak boleh sembarangan menuduh teman kalian!"
"Maaf, Bu. Aku tidak sengaja!" Murid perempuan itu dibuat menangis oleh amarah si penyihir tua.
"Duduklah, setelah selesai kelas, buatlah surat pengakuan atas kesalahanmu. Lalu minta maaflah kepada Jian Xiaoqiao!"
Siswi itu akhirnya duduk dan menatap Jian Xiaoqiao dengan penuh kebencian. Lalu kembali melihat Li Ruoxi yang duduk di sebelah Yun Xi.
Jian Xiaoqiao yang masih menyandarkan kepalanya di atas meja berbisik kepada Lin Xi, "Lihatlah, sebenarnya Si Penyihir Tua itu tidak terlalu menyebalkan."
"Iya!" Kata Lin Xi lalu membuka bukunya.
Jian Xiaoqiao mengambil sebuah bolpoin lalu mencatat sambil mendengarkan pelajaran. Dia terlihat begitu serius.
Pagi begitu cepat berlalu, semua guru sangat memperhatikan Jian Xiaoqiao.
Saat Jian Xiaoqiao pergi ke kantin untuk makan, Lin Xi dan Yun Xi membantunya.
Mereka bertiga duduk di pojok kantin. Jian Xiaoqiao melirik Lin Xi dan berkata, "Lin Xi, semuanya adalah salahmu. Sekarang kemanapun aku pergi, kau harus menemaniku."
"Apa kau keberatan?" Lin Xi tertawa melihat Jian Xiaoqiao, dia lalu melanjutkan, "Kalau aku, aku sama sekali tidak keberatan."
"Pagi ini kamu tidak sarapan, makanlah yang banyak!" Yun Xi sangat perhatian. Dia tidak berhenti memberikan lauk ke mangkuk Jian Xiaoqiao. Setelah itu, barulah Yun Xi makan.
Mendengar suara berisik dari segerombolan orang, Jian Xiaoqiao mengangkat kepalanya. Dia melihat Li Ruoxi sedang berdiri di hadapannya, "Jian Xiaoqiao, Pak Gu ingin menemuimu setelah makan siang, di ruangannya."
Mendengar hal itu, Lin Xi bertanya, "Apa Pak Gu tidak mengatakan ada masalah apa?"
"Mana aku tahu!" Li Ruoxi tertawa, "Tadi aku berpapasan dengan Pak Gu di jalan. Dia berpesan untuk mengatakannya kepada mu. Alasannya kenapa, dia tidak memberitahuku."
"Terima kasih!" Lin Xi dan Yun Xi terkejut mendengar Jian Xiaoqiao mengucapkan terima kasih.
Sejak kapan Jian Xiaoqiao berubah menjadi sangat sopan?
Setelah Li Ruoxi pergi, Lin Xi lalu bertanya kepada Yun Xi, "Yun Xi, menurut pendapatmu, kenapa Pak Gu memanggil Jian Xiaoqiao?"
"Mungkin karena masalah tadi pagi." Jawab Yun Xi ragu.