Kurang dari lima menit, mobil itu sudah sampai di depan tempat tinggal Jian Xiaoqiao dan berhenti tepat di depan pintu masuk kawasan apartemen itu.
Setelah mengucapkan selamat tinggal, Jian Xiaoqiao langsung turun dari mobil itu.
Sesaat setelah masuk kawasan apartemen itu, Jian Xiaoqiao melihat mobil Gu Yishen yang terparkir. Gu Yishen terlihat sedang berdiri di belakang mobil itu sambil merokok.
Tampaknya dia sudah menunggu cukup lama.
Melihat Jian Xiaoqiao yang berjalan ke arahnya, Gu Yishen mematikan rokok yang dia pegang.
"Dari mana?" Tanya Gu Yishen dengan nada yang tidak enak di dengar. Hal ini membuat Jian Xiaoqiao sangat murung.
"Aku pergi kemana, tidak ada hubungannya denganmu!" Jian Xiaoqiao menekankan setiap suku kata yang dia ucapkan, "Ba-pak-Gu!"
"Apa kamu marah karena kejadian tadi siang?" Gu Yishen menaikkan alisnya, dia mengira Jian Xiaoqiao marah karena peristiwa tadi siang dan memilih untuk keluar bersama Yun Xi.
Menurut Jian Xiaoqiao, apakah Yun Xi lebih baik daripada tunangannya ini?
Jian Xiaoqiao menghela nafas yang panjang, "Aku lelah. Aku mau tidur!"
Gu Yishen melihat gaun putih yang sedang dikenakan oleh Jian Xiaoqiao, "Kenapa kamu ganti baju?" Tanya Gu Yishen.
Jian Xiaoqiao tertawa lalu mengangkat kepalanya dan menatap Gu Yishen, "Iya. Karena hari ini aku pergi keluar dengan Yun Xi, jadi aku sengaja berdandan agar terlihat cantik. Kalau tidak, bagaimana dia bisa tertarik padaku?"
"Uh…" Baru saja Jian Xiaoqiao menyelesaikan perkataannya, tapi Gu Yishen dengan cepat sudah menariknya dan memegang dagunya, dia lalu menciumnya dengan kuat.
"Uh…"
Jian Xiaoqiao mencengkeram lengan Gu Yishen dengan erat. Meskipun begitu, Gu Yishen sama sekali tidak bergeming.
Gu Yishen mencium Jian Xiaoqiao semakin dalam, lidahnya pun mulai bermain di dalam mulut Jian Xiaoqiao.
Rasa nikotin yang sangat kuat membuat Jian Xiaoqiao mengernyitkan dahinya. Berapa banyak rokok yang telah dihabiskan oleh Gu Yishen?
Setelah menghukumnya selama beberapa menit, Gu Yishen memeluk erat Jian Xiaoqiao dalam dekapannya. Lalu setelah beberapa saat mencumbu dengan lembut bibir indah Jian Xiaoqiao, mereka lupa, kalau mereka masih berada di tengah jalan.
Setelah cukup lama, Gu Yisen melepaskan Jian Xiaoqiao.
Dua bola mata hitam Gu Yishen tampak seperti danau yang jernih dan tenang. Meskipun terlihat tenang, tapi di dalamnya sebenarnya dipenuhi dengan gelombang.
"Lain kali kamu tidak boleh terlalu dekat dengan Yun Xi." Ujar Gu Yishen dengan suaranya yang dalam.
"Aku hanya senang bermain dengan Yun Xi. Apa hakmu mengaturku?!"
"Tentu saja karena kamu adalah tunanganku. Kamu adalah tunangan Gu Yishen!" Ucap Gu Yishen dengan raut wajah yang terlihat sedikit kesal.
Jian Xiaoqiao terdiam sambil menggigit bibirnya, kedua tangannya semakin erat membawa barang-barang belanjaannya. Dia memang tunangan Gu Yishen, dan dia tidak bisa mengabaikan kenyataan itu.
Gu Yishen mengangkat tangannya dan menyentuh bibir Jian Xiaoqiao dengan lembut, "Jangan digigit."
Jian Xiaoqiao pun melepaskan bibirnya, namun kemudian dia tiba-tiba menggigit tangan Gu Yishen.
"Sst…" Gu Yishen berusaha menahan sakit. Raut wajah Gu Yishen berubah saat melihat bekas gigitan Jian Xiaoqiao di punggung tangannya. Dalam waktu yang singkat, bekas gigitan itu pun mengeluarkan darah.
"Rasakan itu!" Walaupun hatinya merasa takut, Jian Xiaoqiao masih gengsi untuk mengakui kesalahannya.
"Apa kamu sudah merasa lega?" Gu Yishen bertanya kepada Jian Xiaoqiao sambil menatapnya.
Jian Xiaoqiao hanya menatap Gu Yishen dengan pandangan yang gelap dan suram.
"Kalau begitu ayo pulang!" Gu Yishen menarik tangan Jian Xiaoqiao dan mengajaknya untuk pulang.
Saat sampai di rumah, Jian Xiaoqiao langsung memasuki kamar mandi. Sampai sekarang wajahnya bersemu merah saat memikirkan ciuman tadi.
Dasar pria sialan!
Bisa-bisanya dia setiap hari mencium Jian Xiaoqiao!