Gu Yishen yang duduk di atas sofa tersenyum saat melihat bekas gigitan Jian Xiao di punggung tangannya.
Kelihatannya Jian Xiaoqiao sedang cemburu.
Sebenarnya Gu Yishen dan Yu Xin tidak memiliki hubungan apa-apa. Tapi saat melihat respon Jian Xiaoqiao tadi, sepertinya Jian Xiaoqiao salah paham mengenai hubungan Gu Yishen dan Yu Xin.
Saat memikirkannya, suasana hati Gu Yishen membaik.
Setelah mandi, Jian Xiaoqiao duduk di atas tempat tidurnya. Dalam otaknya, dia sedang membayangkan saat Gu Yishen menciumnya tadi.
"Jangan dipikirkan, jangan dipikirkan…" Tangan Jian Xiaoqiao melambai di udara yang kosong. Kenapa dia memikirkan pria itu?
"Xiaoqiao!" Suara panggilan Gu Yishen terdengar dari luar pintu.
"Sudah tidur!" Teriak Jian Xiao Qiao dari balik selimutnya.
Ceklek…
Gu Yishen terdengar membuka pintu dan masuk. Dia duduk di atas kasur dan menundukkan kepalanya di atas Jian Xiaoqiao yang ada di balik selimut, "Apa tugas sekolahmu sudah selesai?" Tanya Gu Yishen.
"Sudah!"
"Kalau begitu tidurlah lebih cepat. Aku masih ada urusan di luar."
"Kemanapun kamu pergi, kamu tidak perlu memberitahuku!" Jian Xiaoqiao mengatakannya dengan nada yang tidak enak didengar.
"Baiklah, aku pergi dulu."
Gu Yishen membalikkan badannya lalu membuka dompet untuk mengeluarkan sebuah kartu. Dia meletakkan kartu itu di atas meja, "Ini adalah kartuku. Pinnya adalah tanggal ulang tahunmu. Lain kali, kamu jangan memakai kartu kakakmu. Pakai kartuku saja."
Jian Xiaoqiao tiba-tiba mengeluarkan kepalanya dari dalam selimut. Matanya cerah ketika melihat kartu hitam keemasan yang ada di atas meja.
Gu Yishen memang punya banyak uang. Walaupun dia memiliki kartu berwarna hitam keemasan, kartu-kartu lainnya yang dia miliki pun juga berwarna hitam keemasan.
Jian Xiaoqiao merasa dia sudah cukup dengan semua kartu berwarna putih keemasan yang dimilikinya. Tapi dia tidak menyangka Gu Yishen akan mengeluarkan kartu berwarna hitam keemasan itu.
Lagipula…
"Tidak perlu. Aku dan kamu belum menikah. Buat apa aku memakai uangmu? Biasanya kamu memberiku uang tunai, kalau kartu… aku sudah punya!"
"Seharian ini kamu menghabiskan lebih dari 20 ribu yuan. Walaupun jumlahnya tidak terlalu banyak, tapi kakakmu adalah seorang dokter. Kalau kamu menggunakannya seperti ini, kartunya dengan cepat akan mencapai limit."
"Anggap saja uang kakak tidak lebih banyak dari apa yang kamu miliki, terus kenapa? Kalau aku menggunakannya, kakakku tidak akan mengatakan apapun. Terlebih lagi, aku masih punya kartu dari kakak keduaku. Aku tidak butuh belas kasihmu!"
Gu Yishen menghela nafas yang panjang, "Haruskah kamu menggunakan intonasi yang seperti itu saat berbicara denganku?"
"Kenapa dengan intonasiku?" Jian Xiaoqiao lalu mengatakan, "Kamu adalah guruku, aku dan kamu hanya seorang guru dan murid!"
"Xiaoqiao, aku…"
"Pak, ambil kartu mu dan pergilah! Aku ingin tidur. Kalau kamu tetap berada di kamarku, akan memancing kesalahpahaman."
"Salah paham kenapa?" Tanya Gu Yishen dengan suara seraknya dan tatapannya yang dalam.
Jian Xiaoqiao tiba-tiba berdiri. Di bawah piyama hellokitty-nya terlihat sepasang kaki jenjang dan indah milik Jian Xiaoqiao. Gu Yishen tidak dapat menahan untuk menelan air liurnya.
Gu Yishen terlihat semakin kewalahan, dia pun akhirnya berteriak kepada Jian Xiaoqiao, "Xiaoqiao!"
Jian Xiaoqiao tertawa sangat puas, "Selamat malam, Pak Guru!" Seru Jian Xiaoqiao.
Mendengar Jian Xiaoqiao yang memanggilnya Pak Guru, hatinya merasa sedikit tidak nyaman.
Gu Yishen meletakkan kartu itu di tangan Jian Xiaoqiao, lalu mengatakan, "Bawa saja kartunya. Kalau merasa harus menggunakannya, gunakanlah. Terserah kamu mau menggunakannya atau tidak."
Setelah mengatakannya, Gu Yishen memalingkan badannya lalu keluar.
Jian Xiaoqiao melihat punggung Gu Yishen dan kartu yang ada di tangannya secara bergantian. Kemudian dia menghela nafas yang panjang lalu duduk di atas tempat tidurnya.
Dia berbicara dengan lembut, tapi dia juga yang berbicara dengan kasar. Kenapa Gu Yishen yang mengendalikan Jian Xiaoqiao?
Saat sedang memikirkannya, ponsel Jian Xiaoqiao tiba-tiba berdering, "Halo!" Jian Xiaoqiao mendengar suara Jian Mingrui, "Apa yang kau lakukan hari ini?"