"Kamu adalah tunanganku. Aku sudah berjanji kepada orang tua dan kakekmu untuk melindungimu selamanya. Aku harus melakukannya. Xiaoqiao, aku tidak setuju dengan pemikiranmu yang seperti ini."
Gu Yishen tahu dengan jelas kalau orang-orang itu ingin menukar mereka dengan sesuatu.
Semua karena polisi sudah menangkap komplotan mereka.
Karena itu lah pria bernama Lengshao ini tidak membunuh mereka.
"Semua orang sudah meninggal. Tidak ada yang tersisa. Lagi pula kamu adalah anak tunggal dari keluargamu. Tanpamu, keluargamu tidak akan memiliki keturunan selanjutnya. Berbeda denganku. Jika terjadi sesuatu denganku, aku masih punya dua kakak laki-laki…"
Jian Xiaoqiao tidak menyelesaikan kalimatnya karena Gu Yishen telah mencium bibirnya.
Terasa darah yang bercampur dengan air mata. Rasanya tidak jelas, entah terasa asin atau pahit…
Mereka berdua berpelukan semakin erat seolah tidak ingin terpisah.