Jian Xiaoqiao menyeringai, "Kamu tidak mau aku memberikan Gu Yishen untukmu, tapi kamu selalu mengatakan kalau kamu iri denganku. Aku juga tidak menyukainya. Dia jelas-jelas lebih tua sepuluh tahun dariku!" Perbedaan umur tiga tahun bagaikan sebuah parit, di antara mereka terpisah sebuah sungai!
"Sepuluh tahun…" Jaraknya benar-benar jauh, tapi…
"Xiaoqiao, kamu nanti akan menikahinya, jadi kamu tidak perlu memikirkan hal-hal semacam itu. Kamu tidak juga tidak perlu memikirkan untuk mencari pekerjaan. Bagus sekali!"
"Lin Xi, kamu tidak mungkin telah diracuni oleh Gu Mesum, kan?". Ia selalu saja membela Gu Yishen.
"Oke, oke. Aku tidak akan mengatakannya lagi." Lin Xi akhirnya menyerah lalu mengalihkan pembicaraan, "Aku dengar sekolah akan mengadakan tur musim gugur. Dan sepertinya kita akan berkemah di alam!"
Mata Jian Xiaoqiao sangat berbinar, "Benarkah?"
Lin Xi mengangguk, "Aku mendengarnya dari ayahku. Sepertinya mereka akan mengumumkannya minggu ini. Setiap kelas akan memilih tempat yang berbeda. Coba tebak tempat apa yang akan kita tuju!"
Jian Xiaoqiao menundukkan kepalanya lalu berpikir sejenak, "Cari tempat yang ada gunung dan airnya, pasti akan sangat menyenangkan. Menurutmu kita akan ke mana?" Atau bisa juga mencari tempat yang ada hantunya?
Jian Xiaoqiao dan Lin Xi saling menatap dan tahu pikiran satu sama lain.
"Xiaoqiao, meskipun di kelas kita ada banyak siswa laki-laki, tapi jangan sampai setiap kali tur kita selalu pergi ke tempat yang mengerikan!" Benar-benar membuat orang takut!
"Bagaimana kalau pergi ke resort?!"
"Resort sebenarnya juga lumayan. Kita berangkat hari Sabtu pagi dan pulang hari Minggu malam." Tinggal satu malam saja sudah cukup!
Jian Xiaoqiao meletakkan telunjuknya di atas kepala, dia sedang berpikir keras untuk menentukan tujuan mereka.
"Apa yang sedang kamu pikirkan sampai serius seperti itu?" Tanya Gu Yishen yang membawakan mereka susu.
Gu Yishen sudah duduk di kursinya, "Pak Gu, aku dengar sekolah kita akan mengadakan kegiatan minggu ini?" Tanya Lin Xi kepada Gu Yishen.
"Iya." Jawab Gu Yishen sambil meneguk kopinya.
"Kalau begitu, apakah bapak memiliki rencana akan pergi kemana?" Lin Xi lanjut bertanya.
"Tempatnya sudah ditentukan. Serahkan uangnya ke ketua kelas kalian sebelum hari Jumat dan semuanya akan beres."
Jian Xiaoqiao segera bertanya, "Ke tempat apa?"
"Sebuah pulau." Jawab Gu Yishen, dia lalu mendorong roti ke depan Lin Xi, "Ayo sarapan dulu."
Mendengar mereka akan pergi ke sebuah pulau, Jian Xiaoqiao merasa sangat gembira.
Mata Jian Xiaoqiao yang berbinar menatap Gu Yishen, "Apakah kita akan berkemah di pulau itu?" Tanya Jian Xiaoqiao.
"Iya. Aku sudah mengirim orang untuk mensurvei tempat itu. Di pulau itu kalian akan dilatih untuk bertahan hidup." Setelah itu, Jian Xiaoqiao dan Lin Xi saling menatap dengan tatapan penuh makna.
Jian Xiaoqiao menghela nafas, "Apa yang menarik tentang bertahan hidup? Kamu pikir aku tidak bisa bertahan hidup di tempat seperti itu?"
Jian Xiaoqiao juga sudah melewati wajib belajar selama sembilan tahun. Dia juga pernah mempelajari cara membakar kayu dan sebagainya. Setidaknya… dia pernah membacanya!
Saat akan berbicara, ponsel Gu Yishen berdering. Setelah berbicara selama beberapa detik, kemudian dia meletakkan ponsel itu.
Gu Yishen berdiri setelah makan dengan cepat, "Aku akan keluar. Kamu belajar yang rajin di rumah. Mungkin aku tidak pulang saat makan siang, jadi ajak Lin Xi makan di luar atau pesan antar saja."
Setelah mengatakannya, dia mengambil uang dari kamarnya lalu meletakkannya di meja, "Makanlah sendiri. Setelah mengerjakan tugas, kamu bisa jalan-jalan untuk membeli baju. Aku akan kembali saat makan malam dan memasak untukmu."