Melihat pintu kamar mandi yang sedang tertutup, Jian Mingrui mengira Jian Xiaoqiao ada di dalamnya. Dia mengetuk pintu itu dan akhirnya pintu itu pun terbuka. Namun dia mendengar suara Lin Xi dari dalam, "Cepat berikan padaku!"
"Ng?" Jian Mingrui tertegun melihat Lin Xi tanpa busana yang sedang berdiri di depannya. Terlihat sangat jelas!
Lin Xi sangat terkejut. Dia berteriak sambil berusaha menutupi tubuhnya dengan kedua telapak tangannya.
Jian Mingrui menutup matanya lalu membalikkan tubuhnya dengan cepat, "Maafkan aku! Aku mengira Jian Xiaoqiao yang sedang berada di dalam. Aku tidak tahu kalau itu kamu. Aku juga tidak menyangka kamu akan membuka pintu!"
Kata-kata Jian Mingrui semakin kacau. Tidak lama kemudian Jian Xiaoqiao kembali ke kamarnya, "Lin Xi, ada apa?"
"Tidak apa-apa!" Jawab Lin Xi.
"Kakak, kenapa kamu berdiri di sana?" Tanya Jian Xiaoqiao pada Jian Mingrui yang terlihat sedang berdiri di depan pintu kamar mandi.
"Aku kira kamu berada di dalam. Tadi aku mengetuk pintu untuk berpamitan. Aku tidak mengira Lin Xi akan membuka pintu…." Jian Mingrui mencoba menjelaskan apa yang baru saja terjadi. Dia saat ini benar-benar terlihat seperti orang yang mesum.
Gu Yishen datang setelah mendengar percakapan mereka, dia lalu menarik Jian Mingrui keluar dari kamar itu.
Di belakang mereka, Jian Xiaoqiao sedang mengkhawatirkan Lin Xi, "Lin Xi, kakakku tidak melihatmu tanpa busana kan?"
Lin Xi terlihat menangis tanpa air mata. Dia sebenarnya sedang merayu atau dirayu?
Kejadian saat dia dicium oleh Jian Mingrui, lupakan saja! Kenapa dia harus terlihat tanpa busana di depan Jian Mingrui?
Lin Xi berbaring di kasur lalu menyelimuti tubuhnya. Dia tidak berani keluar untuk bertemu siapapun.
Dan orang yang melihatnya tanpa busana belum pergi. Dia masih berada di depan ranjangnya dan terdengar sedang menyalahkan dirinya sendiri, "Lin Xi, aku benar-benar tidak berniat untuk mengintipmu. Kalau kamu keberatan, aku akan tanggung jawab!"
"Pulanglah, Kak! Aku tidak butuh tanggung jawabmu!" Ucap Lin Xi yang terdengar depresi.
"Kalau kamu seperti ini, hatiku tidak akan tenang!"
"Kakak, aku benar-benar tidak apa-apa. Aku akan lebih baik setelah aku menyendiri!"
"Lin Xi, kalau kamu merasa tidak nyaman, kamu boleh memukul dan memaki aku. Jangan bersembunyi sendirian!" Walaupun Jian Mingrui adalah orang yang dingin, tetapi saat berhadapan dengan wanita yang membuat hatinya bergetar, dia masih saja merasa khawatir.
Daripada Lin Xi menyendiri, lebih baik sekarang Jian Mingrui mengakui kesalahannya!
Gu Yishen yang sedang berdiri di depan pintu menggelengkan kepalanya dan berkata pada Jian Xiaoqiao, "Kalau kakak seperti ini, Lin Xi tidak akan keluar. Suruhlah kakakmu pulang dulu."
Jian Xiaoqiao sebenarnya tidak ingin kakaknya berada di sini, tapi…
Jian Xiaoqiao akan tenang setelah Lin Xi mulai bergerak.
"Pulanglah, Kak! Lin Xi adalah seorang perempuan, setelah kejadian tadi dia juga pasti sangat malu jika bertemu denganmu. Biarkan Xiaoqiao yang menenangkannya!"
"Baiklah!" Jian Mingrui tidak banyak bicara lagi, lalu berkata kepada kepada Lin Xi, "Aku akan pulang. Kalau ada masalah, kamu bisa menghubungiku."
Mendengar kakaknya berkata seperti itu, Jian Xiaoqiao tidak tahan untuk membisikinya, "Kamu hanya melihat Lin Xi tanpa busana, bukan menidurinya. Apakah kamu mengira dia akan hamil?"
Karena merasa sedang dipelototi, Jian Xiaoqiao langsung menutup mulutnya.
Jian Xiaoqiao lalu menunggu Jian Mingrui dan Gu Yishen keluar dari kamarnya. Setelah mereka keluar, Jian Xiaoqiao membuka selimut Lin Xi, "Lin Xi, kakakku sudah pergi, kamu sudah bisa keluar!"
Lin Xi langsung memeluk Jian Xiaoqiao dan menangis tersedu-sedu.
Hatinya yang gelisah, akhirnya bisa terluapkan oleh air mata.
"Lin Xi, Kenapa kamu menangis? Jangan menangis, kalau kamu menangis aku tidak tahu harus melakukan apa."