Cheng Zhiyan bingung, bagaimana bisa anak ini melupakannya. Jadi, hal itu tidak terlalu penting bagi Xiaotu.
"Lihatlah, banyak sekali yang menyukai Xiaotu." Ucap ayah Cheng Zhiyan sambil melihat putranya dengan tatapan tidak enak. "Di saat-saat seperti ini kamu seharusnya sudah mempertimbangkan mau menikah dengan Xiaotu atau tidak. Karena di dunia ini tidak ada obat untuk sebuah penyesalan. Jangan tunggu dia hingga dewasa dan diambil orang baru kamu menyesal." Ayah Cheng Zhiyan menjelaskan dengan nada sedikit marah.
"Ayah…" Ucap Cheng Zhiyan sambil menengadahkan kepalanya menatap sang ayah. "Apakah pantas, ayah sebagai direktur dinas pendidikan mengajarkan tentang percintaan dini kepada anaknya sendiri?" Tanya Cheng Zhiyan kepada ayahnya.