"..."
Xiaotu dengan ekspresi wajah datar menatap Xu Jingchen. "Apakah kamu serius? Tidak sedang bercanda?"
"Apa aku terlihat sedang bercanda?" Tanya Xu Jingchen.
"Oh… baik… kamu kan sutradaranya." Balas Xiaotu.
"Bagus, sekarang aku telpon Ayahku untuk buat janji ketemu, kamu juga telpon Ibumu." Xu Jingchen sambil bicara sambil mengeluarkan ponselnya dari tas, lalu telpon Ayahnya.
Xiaotu tidak bisa berkata apa - apa, hanya bisa mengikuti apa yang dikatakan Xu Jingchen.
Mudah sekali untuk membuat janji temu dengan orangtua mereka.
Mungkin mereka tidak menduga, kedua anak ini bisa mengajak makan duluan. Bagaimana pun sebelumnya makan dengan tidak senang jadi sekarang langsung setuju.
Setelah selesai menelpon, Xu Jingchen duduk di sofa rumah Xiaotu, mereka berdua saling menatap.
Suasana di ruang tamu menjadi sangat canggung.
Xiaotu berkata: "Itu… sekarang kamu kelas 3 SD, bagaimana dengan pelajaranmu. Masih bisa?"
