"Ada apa?" Tanya Cheng Zhiyan sambil meletakkan bolpoinnya lalu menoleh ke Xiaotu. "Apa lagi?" Tanyanya sambil mengangkat alisnya.
"Tidak ada…" Jawab Xiaotu sambil mengerucutkan bibirnya.
"Lalu kenapa kamu berdiri disitu??"
"Aku… aku takut kalau aku duduk nanti darahku bisa tembus..." Rengek Xiaotu.
Cheng Zhiyan menahan tawanya dan menggelengkan kepala. "Bukannya kamu sudah memakai pembalut, seharusnya tidak mungkin bocor. Apa yang kamu takutkan?"
"Aku sedikit takut, soalnya baru pertama kali..." Ucap Xiaotu sambil menundukkan kepalanya. Wajah Xiaotu memerah karena malu, menjadi sangat mirip dengan buah apel.
"..."
Cheng Zhiyan melihat Xiaotu yang hanya menundukkan kepala tanpa mengatakan apapun.
Setelah beberapa saat akhirnya Zheng Zhiyan menaruh bolpoinnya dan berdiri. Kemudian merangkul Xiaotu dan mencium kepala Xiaotu. "Kamu masih takut?" Tanya nya dengan lembut.
