"Ha??" Cheng Zhiyan tidak tahu harus menjawab apa.
Xiaotu kembali mengerucutkan bibirnya. Lalu bertanya lagi pada Cheng Zhiyan dengan ekspresi memelas. "... Apakah Kakak tidak suka karena dadaku kecil?"
Cheng Zhiyan tiba-tiba melihatnya dengan tatapan tak biasa. "Kenapa kamu tiba-tiba bertanya seperti ini?"
"Karena tadi Kakak Xiafeng bilang kalau usiaku sudah segini tapi aku masih belum tumbuh besar …" Xiaotu menundukkan kepalanya dan melihat dadanya. "Dia juga memuji tubuh Kakak yang tadi…" Ucap Xiaotu sambil cemberut.
"..."
Cheng Zhiyan terdiam tidak tahu harus bagaimana.
"Apa aku harus menunggu dadaku sebesar Kakak yang tadi baru aku bisa menjadi pacarmu?" Xiaotu mengedip-kedipkan matanya dan menatap Xiaotu dengan penuh harap.
Cheng Zhiyan terdiam sejenak lalu mengusap kepala Xiaotu dengan lembut. "Apa itu yang kamu pikirkan seharian?" Tanya Cheng Zhiyan.