"Wajahku merah?? Aku merasa biasa saja…"Cheng Zhiyan kembali bersin dua kali dan mengusap-usap hidungnya.
"Kamu benar-benar pilek?" Xiafeng terlihat sangat khawatir padanya. Lalu menempelkan tangannya ke dahi Cheng Zhiyan. "Panas sekali! Cheng Zhiyan, kamu demam!"
Tak sengaja suara Xiafeng terucap sedikit keras. Guru yang sedang mengajar di kelas itu pun mendengarnya dan bertanya. "Ada apa? Xiafeng, tadi kamu bilang apa?"
Seketika seluruh murid langsung menoleh ke arah Cheng Zhiyan dan Xiafeng.
Xiafeng sedikit terkejut dan segera melapor pada Bu Guru. "Bu Guru! Cheng Zhiyan demam, dahinya panas!"
Guru yang sedang mengajar matematika di kelas itu juga sangat menyukai Cheng Zhiyan. Jadi, ketika mendengar laporan Xiafeng, dia langsung meletakkan spidolnya dan langsung menghampiri Cheng Zhiyan. Kemudian memegang dahinya. "Benar-benar demam, Cheng Zhiyan apakah kamu ingin pulang dan beristirahat?" Tanya Guru dengan ekspresi khawatir.