Xiaotu dibuat bingung oleh pesan Cheng Shitong. "Kamu mau menghanguskan tiket??" Tanya Xiaotu sambil mengangkat kepalanya.
"Untuk mengancam pamanku!" Jawab Cheng Shitong sambil tersenyum kepada Xiaotu. "Kalau tidak begitu dia tidak akan khawatir."
Ketika Xiaotu ingin berbicara, tiba-tiba HPnya bergetar dan satu pesan baru masuk ke HPnya.
Xiaotu langsung melihat ke layar HP dan membaca pesan itu.
Tebusan? Dimana?
Jawaban yang sangat sederhana tanpa basa-basi.
Cheng Shitong mengerutkan alisnya saat melihat pesan itu, dia tidak tahu harus menjawab apa.
Padahal dia sangat berharap pamannya akan bertanya "kamu siapa, kenapa kamu menculik istriku, darimana kamu tahu soal istriku, dan sebagainya. Jika begitu maka dia bisa lebih mengancam pamannya. Namun, tidak ada yang menyangka dia langsung membalas seperti itu.