"Tentu saja dia merasa lebih baik. Masih pagi sekali dia sudah pergi ke ibu mertuanya untuk sarapan, lalu saat pulang mendapat ciuman dari kekasihnya yang cantik dan imut ini. Bagaimana mungkin dia tidak merasa lebih baik!" Zhou Yue menjadi kesal ketika mengingat-ingat Cheng Zhiyan. Zhou Yue menundukkan kepalanya dan melihat Xiaotu yang ada di depannya, kemudian menghela nafas. "Oh… Xiaotu ku yang malang, kamu itu terlalu bucin."
"Bucin itu apa?" Xiaotu benar-benar tidak paham apa yang dimaksud Zhou Yue.
Zhou Yue memutar-mutar bola matanya, lalu tersenyum pada Xiaotu. "Hm… jadi... Sepertinya kamu tidak paham. Anak perempuan biasanya terlalu baik kepada laki-laki. Kalau sudah begitu, biasanya anak laki-laki menjadi sombong. Jadi, kamu jangan terus bersikap baik padanya."
Xiaotu mengedip-kedipkan matanya. Setelah cukup lama memahami maksud Zhou Yue, akhirnya dia paham. "Oh jadi maksud ibu, aku harus bersikap buruk sedikit kepada Kakak Jus Jeruk?"