Selama dua puluh satu tahun, tidak ada yang menganggap keberadaan ibunya, bagi orang lain dirinya dan ibunya dianggap tidak pernah ada.
Namun Zuo Weiyi tidak pernah merasa rendah diri karena identitasnya itu.
Karena sebenarnya ibunya adalah seorang korban, dan dia sendiri juga tidak bersalah.
Dia sebenarnya menginginkan sebuah keluarga yang bahagia, namun bahkan ketika dia mengganti marganya menjadi Jiang, pintu rumah keluarga Jiang masih tidak terbuka untuknya.
Bagi orang lain, dia dan ibunya dianggap sebagai keluarga yang tidak sah.
Zuo Weiyi mencoba untuk menenangkan hatinya sambil menatap dirinya di cermin.
Bagaimanapun, dia hanya perlu untuk makan. Setelah makan, krisis di perusahaan keluarga Jiang pasti teratasi, tentu saja hanya itu yang dia lakukan, tidak ada lagi.
Dia berbalik dan kembali menuju ruang nomor 999.
Dia benar-benar tidak mengerti, yang menikmati kemakmuran keluarga Jiang bukanlah dia dan ibunya, tapi ibunya masih saja mau membantu keluarga itu, sedangkan dia tidak tertarik sama sekali untuk melakukannya.
Dia pergi ke ruang pribadi nomor 999, Zuo Weiyi tidak berpikir apa-apa dan langsung mendorong pintunya.
Sudah lewat dari lima belas menit dari waktu yang disepakati, seharusnya Tuan Lin sudah tiba di sini.
Zuo Weiyi memasuki ruangan tersebut, dia melihat di meja makan sudah ada pria yang duduk di sana dengan wajah gelisah.
Karena pria itu membelakanginya, Zuo Weiyi tidak dapat melihat wajah pria itu.
Yang memesan ruang pribadi ini adalah Tuan Lin, tentu saja yang duduk di sana adalah Tuan Lin, kan?
Berpikir demikian, tanpa ragu Zuo Weiyi melewati pria tersebut dan langsung duduk di hadapannya.
Setelah Zuo Weiyi duduk, dia tertegun dan membelalakkan matanya.
Sial!
Bukankah pria ini adalah…
Ya Tuhan, kebetulan macam apa ini?!
Ketika Shi Yuting melihat wajah wanita yang ada di hadapannya, dia terdiam sejenak, lalu menyipitkan matanya dan menatap wanita itu dengan pandangan yang membahayakan.
Dia tidak akan lupa dengan wanita yang ada di hadapannya ini.
Zuo Weiyi bahkan tidak mengatakan apa-apa, yang dia inginkan saat ini hanya melarikan diri sejauh mungkin.
Bertatapan langsung dengan mata dingin pria itu membuat Zuo Weiyi hanya mampu menelan ludah, saat ini dia tidak sedang berhadapan dengan seorang pria, namun dia sedang berhadapan dengan neraka.
"Zuo Weiyi?" Shi Yuting tiba-tiba membuka mulutnya, dia melihat wanita yang ada di hadapannya itu.
Dia tidak pergi untuk mencari wanita ini, tapi wanita ini yang datang sendiri menemuinya?
Zuo Weiyi tidak mengira pria itu akan menyebut namanya.
Lagi pula ini adalah kencan buta, pasti ayahnya telah menceritakan segalanya kepada pria itu.
Semoga dia tidak mengingat apa yang telah terjadi malam itu.
"Ehm…" Zuo Weiyi berdehem ringan, "Begini, pertama-tama saya akan memperjelas semuanya. Hari ini saya hanya akan makan biasa dengan Anda, saya harap Anda mematuhi perjanjian, setelah acara makan ini Anda harus membantu menyelesaikan krisis perusahaan ayah saya, dan untuk kedepannya apapun yang terjadi diantara kita saya harap Anda tidak melibatkan perusahaan ayah saya. Saya adalah orang yang bisa bekerja sama dengan baik. Jika cocok kita lanjutkan, jika tidak maka cukup sampai di sini saja."
Zuo Weiyi mengatakan semua itu hanya dengan satu tarikan nafas.
Di arah yang berlawanan, Shi Yuting hanya menyipitkan matanya.
Melanjutkannya jika cocok dan mengakhirinya jika tidak cocok?
Apakah wanita yang akan dikenalkan ibunya padanya hari ini adalah Zuo Weiyi?
Tadi ibunya menelepon dengan terburu-buru, Shi Yuting bahkan belum menanyakan nama depan dan nama belakang wanita yang akan dikenalkan kepadanya, namun ibunya langsung menutup teleponnya.
Ternyata wanita itu adalah dia?
Shi Yuting tidak berbicara, sepasang matanya yang hitam pekat itu hanya menatap lurus ke arah wanita yang ada di hadapannya.