"Bagaimana aku bisa ada di sini?" Zuo Weiyi terkejut melihat pria yang ada di hadapannya seakan-akan sedang melihat hantu.
Shi Yuting mengangkat gelas anggurnya dan berkata, "Orang-orangku yang membawamu ke sini."
Shi Yuting berkata dengan santai, namun Zuo Weiyi sebaliknya, dia menatap bingung pria yang ada di hadapannya itu.
"Mau apa kau membawa ku ke sini?"
Shi Yuting hanya menggoyang-goyangkan anggur dalam gelasnya tanpa ada niat untuk meminumnya.
"Jadilah kekasihku, maka aku akan memberikan apapun yang kau inginkan. Uang, kekuasaan, segalanya yang kamu inginkan." Dia mengangkat kepalanya, sorot mata hitamnya tidak dapat ditebak apa yang sedang dia pikirkan.
Zuo Weiyi menatap mata Shi Yuting.
Menjadi kekasihnya?
"Bahkan jika kau ingin menjadi nona besar di keluarga Jiang, aku bisa dengan mudah mewujudkannya." Dia menarik sudut bibirnya membentuk lengkungan indah yang mempesona.
Nona Besar Jiang?
Diam-diam tangannya meremas selimut dengan kuat, kematian ibunya, penderitaanya, siapa yang akan membayarnya?
Tapi, kenapa pria ini mau membantunya?
"Kenapa kau mau membantuku?" Dia memandang pria yang ada di hadapannya dan berbicara dengan lugas.
Kenapa membantunya?
Shi Yuting mengatupkan bibirnya.
Dia tidak bermaksud untuk membantu Zuo Weiyi, alasan dia ingin menjadikan Zuo Weiyi sebagai kekasihnya adalah karena dia tertarik kepada Zuo Weiyi.
Dia tidak mengerti bagaimana bisa dia tertarik kepada Zuo Weiyi, biasanya dia tidak pernah tertarik terhadap wanita manapun, bahkan setelah dia mengetahui latar belakang keluarga Zuo Weiyi yang berantakan, hatinya justru merasa kasihan.
Karena itu, dia ingin memberikan uang dan kekuasaan kepada Zuo Weiyi.
"Tidak ada hubungannya dengan membantu, aku hanya tertarik padamu, tidak lebih."
Zuo Weiyi tertegun.
Dia sangat mengerti pria yang ada di hadapannya ini adalah orang yang memiliki kekuasaan di kota Z. Semua orang hormat dan segan kepadanya, tidak ada yang berani untuk melawannya.
Jika dia benar-benar menjadi kekasih Shi Yuting, dapatkah dia membalaskan dendam ibunya?
Ibunya meninggal karena menyelamatkannya, namun itu juga karena Qiu Yun dan putrinya yang menyuruh ibunya berlutut di depan perusahaan Grup Jiang, dan menerima penghinaan dari banyak orang di sana.
Hati Zuo Weiyi terasa sangat sakit seperti disayat pisau saat mengingat penghinaan yang telah diterima oleh ibunya.
Dia memandang pria yang ada di hadapannya, mata hitamnya menatap dengan mantap, "Aku menyetujuinya!"
Mendengar ucapan Zuo Weiyi, pria tersebut tersenyum dengan puas.
"Namun, aku tidak ingin menjadi nona besar di keluarga Jiang, aku ingin Grup Jiang bangkrut!"
Waktu itu Zuo Weiyi masih berpikir bahwa Jiang Huaiyuan menyayanginya, sebagaimana seorang ayah menyayangi putrinya, sehingga dia menuruti permintaan ayahnya untuk pergi kencan buta.
Namun hari itu, dia menyaksikan ayahnya yang tidak peduli terhadap ibunya, seketika itu dia sangat membenci ayahnya.
Pria itu mengangkat alisnya, "Hanya itu?"
Zuo Weiyi terkejut.
Pria ini tampaknya bisa menebak jalan pikirannya.
Memang, dia menginginkan lebih dari ini.
Qiu Yun dan Jiang Tingmei, ibu dan anak itu harus membayar penderitaan yang dia terima, mereka harus menderita dengan tragis.
Zuo Weiyi menundukkan wajahnya dan merasa ada bayangan yang sedang menyelimutinya.
Dia mengangkat kepalanya, pria yang tadi duduk di sofa kini berdiri di dekat jendela sambil menatapnya, "Ingat, sekarang kau adalah kekasihku, jangan takut untuk melakukan apapun yang kau mau, aku akan mendukungmu."
Zuo Weiyi menyandarkan kepalanya, dia tiba-tiba merasakan sakit dan hangat di dalam hatinya dalam waktu yang bersamaan.
Kenapa pria ini begitu baik kepadanya?