Masih lumayan.
Meskipun selalu ada beberapa komentar yang kurang sopan di dunia maya, ada beberapa orang yang mengatakan bahwa Chi Wan hanya ingin meningkatkan karir dan popularitasnya saja karena itu ia menjalin hubungan dengan orang kaya.
Tapi, sebagian besar para netizen menganggap bahwa Chi Wan dan Wen Mo adalah anak muda yang saling mencintai, seperti sepasang kekasih yang berasal dari surga.
Kehidupan Chi Wan akhirnya kembali tenang seperti semula.
Film terbarunya yaitu
Jadwalnya sedikit padat, namun ia tetap menjalaninya dengan senang.
Siang hari, kru Chi Wan berlari mondar-mandir untuk membantu persiapan syuting Chi Wan. Kemudian pada malam hari, ia kelelahan dan tertidur. Rutinitas seperti ini sudah berlangsung selama 2 atau 3 hari terakhir.
Mu Yushen belum menghubungi Chi Wan kembali, dan Wen Mo juga sepertinya telah menghilang dan belum pernah muncul kembali.
Saat masih menjalin hubungan dengan Huo Tianyu maupun sesudah berpisah dengan Huo Tianyu, Chi Wan tidak merasa bahwa hidupnya telah banyak berubah.
Hari ini adalah hari ketika drama TV
Lin Ya adalah tokoh utama dalam drama ini. Sedangkan Chi Wan adalah pemeran wanita kedua. Pada episode terakhir, Chi Wan dan Lin Ya memiliki bagian untuk beradu akting.
Chi Wan bangun sangat pagi. Ia tahu bagaimana cara menghindari Lin Ya hari ini.
Ia tidak takut, tetapi ia tidak ingin mendapat masalah.
Masalah semacam ini, hanya memberikan luka pada dirinya yang kini sudah kembali tenang. Chi Wan sangat membenci Huo Tianyu dan ia juga tidak menyukai Lin Ya karena telah menjadi pelakor dalam hubungan percintaannya dengan Huo Tianyu.
Chi Wan menghela nafas kemudian ia mengganti pakaian dan bersiap-siap untuk pergi. tiba-Tiba ia mendapat telepon dari bibinya, Chi Ling.
Chi Ling menelpon Chi Wan hanya ingin menyuruh Chi Wan cepat pulang. Kalau tidak, Chi Ling mengancam akan menangis dan gantung diri.
Kemudian Chi Wan menelpon direktur untuk mengatakan bahwa ia akan tiba nanti. Dengan menggunakan mobil Porsche miliknya, ia segera putar arah menuju rumah bibinya..
Begitu dia naik ke lantai atas rumah bibinya, dia melihat Chi Ling bersama dengan seorang gadis sedang duduk di sofa.
Ketika gadis itu melihat Chi Wan masuk, gadis itu berteriak histeris, dimata gadis itu terlihat ada bekas air mata yang masih belum dibersihkan. Gadis itu menjerit kemudian bergegas pergi
"Dewi, Dewi! Kamu adalah idolaku! Aku fangirlmu! Ao ao ao~"
Chi Wan dibuat terpana oleh antusiasme gadis itu. "Kamu siapa?"
Chi Ling dengan begitu semangat menjawab pertanyaan Chi Wan, "Ini adalah putri dari kekasih gelap saya, namanya Yun Shanshan."
Gadis itu segera berkata, "Dewi! Kamu panggil aku Shanshan saja itu lebih baik!"
Chi Ling berbicara pada Chi Wan: "Shanshan baru saja lulus kuliah dan dia masih belum memiliki pekerjaan. Saat ini kamu juga belum memiliki asisten yang membatu pekerjaanmu, jadi biarkan Shanshan saja yang melakukan pekerjaan itu."
"Dewi, biarkan aku menjadi asistenmu, aku akan bekerja keras!" Yun Shanshan mengatakannya dengan penuh semangat.
Chi Wan tidak tahu harus bagaimana, gadis ini begitu polos sehingga Chi Wan merasa bahwa gadis itu masih belum siap untuk menjadi asistennya. Namun Chi Wan tidak memiliki pilihan lain, dia hanya bisa menganggukkan kepalanya, sebagai isyarat menyetujui apa yang dikatakan oleh bibinya itu.
"Oke."
Lagi pula, Chi Wan memang tidak memiliki asisten.
Yun Shanshan tampak sangat senang. Ia sangat kegirangan!
Chi Ling sedikit puas, lalu ia seperti sedang memikirkan sesuatu kemudian berkata, "Saya tidak punya uang, apakah kamu memilikinya?"
Chi Wan seperti sudah terbiasa mendengar kalimat itu dari bibiya, Chi Wan pun langsung mengeluarkan dompetnya dan mengambil semua lembaran uang kertas yang ada di dalamnya dan meletakkannya di atas meja.
"Aku hanya punya uang segitu."
"Apa yang bisa dilakukan dengan dua ribu kuai?" Chi Ling menelan ludah dan mengeluh, sambil menghitung uangnya. "Suatu hari aku akan menua. Chi Wan, aku telah bekerja keras untuk membesarkanmu. Maukah kamu memberiku uang dan mengirim setiap bulannya untukku?"
Chi Wan berkata dengan nada suara yang dingin, kemudian ia mengeluarkan kartu. "Ada seratus ribu di sini, kata sandinya adalah hari ulang tahunku."
"Ini hampir sama!" Chi Ling memiringkan pandangannya, "Kau ternyata masih punya hati nurani ya, berapa tanggal lahirmu? Aku lupa."
Chi Wan memandang bibinya. Bibi Chi Ling adalah satu-satunya saudara Chi Wan yang memiliki sifatnya sangat acuh. Dalam benaknya Chi Wan mengatakan, "Suka tidak suka orang ini tetaplah bibiku."