Chereads / Suami Sementara / Chapter 64 - Kewajiban Suami Istri

Chapter 64 - Kewajiban Suami Istri

Billy Li tertawa aneh, "Ya, aku jamin permainan ini bisa membawamu terbang sampai ke surga." Suara Billy Li terdengar agak serak.

"Baiklah! Baiklah!" Shia Tang mengangguk dengan bersemangat, wajahnya terlihat sekali ingin mencoba.

Billy Li menarik serbet dan melemparnya ke atas meja. Ia berdiri, lalu berjalan menuju Shia Tang. Ia membungkuk lalu menggendong perempuan itu ala bridal style menuju lantai atas.

Dalam hati, Shia Tang merasa sangat panik. Tentu saja ia mengerti apa yang Billy Li maksud dengan 'Terbang ke surga'. Tidak ada yang mengajarinya bagaimana ekspresi seseorang yang mengidap penyakit jiwa ketika 'Bercinta'.

Kenapa Billy Li tiba-tiba datang untuk menemaniku makan malam? Lalu, ia mengatakan semua itu dan ingin 'melakukannya' denganku? Apakah Billy Li mengetahui sesuatu? Tidak mungkin!! Padahal aku sudah menyesuaikan semua keadaan dengan sempurna. Shia Tang nampak berpikir dengan keras.

Karena sejak kecil sudah berada di dalam rumah sakit jiwa, Shia Tang telah belajar bagaimana cara menghadapi diagnosa psikiater. Apakah seseorang itu normal atau tidak normal, ia tahu dengan baik. Ditambah lagi, dengan bimbingan Ethan Gu yang sekaligus adalah seorang psikiater, ia tidak akan menunjukkan kesalahan dalam aktingnya menjadi wanita yang sedang mengidap penyakit jiwa.

Dengan segera, Billy Li yang sedang menggendong Shia Tang masuk kedalam kamar Shia Tang. Atau mungkin, seharusnya kamar ini disebut kamar mereka. Hanya saja, Billy Li tidak pernah menapakkan kakinya lagi setelah mengantarkan Shia Tang ke kamar ini.

Lalu, Billy Li menutup pintu dengan tendangan ringan menggunakan kakinya. Ia membawa Shia Tang menuju kamar mandi, lalu menurunkannya. Sosok tinggi itu langsung meletakkannya di bawah shower, lalu membuka kran.Gemericik air membasahi kepala mereka, dengan cepat menyebar di tubuh keduanya. 

Billy Li memerangkap Shia Tang di antara dinding dan dadanya, lalu mengangkat dagu Shia Tang dengan lembut. Ia menunduk dan berbisik pelan, "Apa kamu tahu apa yang disebut dengan kewajiban suami istri?"

Shia Tang hanya berkedip, ia lalu mengangguk. Matanya begitu polos, "Apakah kamu menginginkannya?" Shia Tang langsung bertanya, membuat Billy Li sedikit terkejut.

Benar, orang gila sering berbicara lebih normal daripada orang normal. Berhadapan dengan orang gila, membuat Billy Li harus menerima pemikiran Shia Tang yang rancu.

"Kamu mau tidak?" kata Billy Li dengan suaranya yang dalam, seperti sengaja menciptakan pesona yang tidak terbatas. Telapak tangannya yang besar menyentuh pipi Shia Tang.

Shia Tang mengerutkan kening dan berkedip karena malu. "Tidak mau, oke?"

"Tentu saja tidak oke. Kamu harus melakukan kewajibanmu sebagai seorang istri." Saat Billy Li berkata demikian, tangannya yang besar dan ramping sudah membelai sepanjang lekuk tubuh Shia Tang.

Air seperti mengaburkan pandangan Shia Tang. Hal itu membuatnya melihat ke dalam mata Billy Li yang sebelumnya, tidak sedikitpun memiliki hasrat padanya. Tetapi, sekarang, ia tidak lagi melihat tatapan dingin yang tidak bisa dihancurkan.

"Kita tidak pernah melakukannya sebelumnya!" Shia Tang terus menggunakan taktik untuk mengulur waktu. Ia teringat saat pertama kali mereka melakukannya, jantung Shia Tang masih saja berdebar kencang.

"Itu karena kita tidak mendapatkan kesempatan." Billy Li seperti mengobrol dengan orang normal. Ia dengan sabar menjawab semua perkataan Shia Tang.

"Oh..." Jawab Shia Tang dengan tergagap.

Ya, Billy Li memaksa Shia Tang menggunakan cara yang tak tertahankan untuk menyenangkannya. Sebenarnya, ia bukannya tidak menginginkan Shia Tang, hanya saja belum ada kesempatan. Namun, seharusnya tanggal 28 Mei lalu adalah kesempatan bagi Billy Li.

"Masih ada pertanyaan?" Billy Li mengangkat wajah Shia Tang, memaksanya untuk menatap wajahnya.

Shia Tang memandangnya dengan sangat serius selama beberapa detik. Tiba-tiba, ia merentangkan kedua tangannya lalu memeluk Billy Li dengan erat dan berkata, "Kalau begitu, ayo kita penuhi kewajiban suami istri."

"Baiklah." Billy Li menyeringai lalu menunduk. Bibir tipisnya yang indah perlahan mendekati bibir Shia Tang.

Dalam hati, Shia Tang ingin sekali menghindari ciuman ini, tapi ia tidak bisa. Jika ia menghindar, Billy Li akan tahu jika dirinya hanya berpura-pura. Jika Billy Li mengetahui, bahwa ia hanya berpura-pura, tidak ada jalan lagi untuk membuat Billy Li segera menceraikannya.

Sebelumnya, Shia Tang juga pernah berpikir akan meminjam peran orang gila ini untuk menolak mencintai Billy Li dengan setulus hati. Tetapi, jika ia melakukannya, maka ini semua adalah jalan menuju jurang berbahaya, karena dokter Smith mengatakan kepada Billy Li bahwa istrinya masih memiliki kesadaran yang seharusnya dimiliki orang normal.

Oleh karena itu, Shia Tang membulatkan hati. Lalu, ia berjinjit dan meletakkan kedua tangannya di leher Billy Li, memberinya bibir merah muda miliknya ini...

Related Books

Popular novel hashtag