Jimmy Guan berkata, "Tidak baik minum dengan perut kosong. Tunggulah, kami akan menemanimu minum sampai puas." Billy Li melepaskan tangannya dari Jimmy Guan, tanpa membalas sepatah katapun, lalu beralih meminum anggur.
Jimmy Guan melihat Carlos Ye tampak tidak peduli dan terus makan. Lalu, Jimmy Guan menendang kakinya di bawah meja. Kerang abalon yang baru Carlos Ye sumpit itu jatuh saat akan masuk ke mulutnya.
Carlos Ye dengan yakin menatap Jimmy Guan, "Kenapa selalu aku yang harus mengawali pembicaraan, kamu ini saudaranya atau bukan sih?" Benar-benar, Carlos Ye malah terus makan dengan sangat lahap. Jimmy Guan tidak bisa menahan kedutan di sudut mulutnya. Melihat betapa bodohnya Carlos Ye.
"Gadis itu tidak bisa pulang malam ini." Billy Li berbicara tanpa ekspresi menjawab tujuan mereka kemari.
"Ehm... Ehm... Padahal kami ingin saling mengenal gadis itu secara resmi." Jimmy Guan berdehem, menutupi kecanggungan ini.
"Billy, di luar cuaca sangat buruk, kamu tidak mungkin meninggalkan dia sendirian di lereng bukit lalu menyuruhnya pulang sendirian kan?" Setelah Carlos Ye berkata seperti itu. Gerakan tangan Billy Li terhenti, lalu ia terdiam.
Jimmy Guan menendang lagi kaki Carlos Ye yang berada di bawah meja. Karena ia berpikir mungkin si mulut gagak ini berkata benar. Shia Tang seperti sebuah perangkat bom, begitu menyebutkan namanya tempat itu seperti akan meledak. Jadi, hari ini adalah acara makan paling suram yang mereka lakukan sejak mereka saling kenal.
Dulu, meskipun Billy Li sedang dalam suasana hati yang suram, setidaknya ia pasti akan terus minum bersama mereka sampai ia tidak kuat lagi, tetapi hari ini ia diam dan terlihat sedikit menakutkan.
Setengah jam kemudian, makanan terlihat sudah dibersihkan oleh pelayan. Ketiga pria itu juga sudah pindah dari meja makan ke meja bar. Pada saat itu arah jarum jam sudah menunjukkan pukul sebelas. Mereka hanya membawa satu botol anggur, tapi botol itu terlihat belum habis diminum oleh ketiganya.
Jimmy Guan dan Carlos Ye datang untuk menemani seseorang sampai mabuk. Namun, jika orang yang sedang mereka temani tidak mabuk, malah mereka yang akan mabuk. Keduanya akan malu jika menyebut diri mereka sebagai saudara.
"Kamu mengkhawatirkan gadis itu?" Kata-kata jimmy Guan akhirnya memecahkan ketegangan itu.
Mata Billy Li menggelap, melihat Jimmy sekilas tanpa mengeluarkan sepatah katapun lalu menuangkan anggur dengan keras.
"Billy, apa belum cukup. Belum terlambat jika kau ingin menjemputnya!" Kata JImmy Guan lagi.
Gerakan Billy Li yang menuangkan anggur terhenti karena perkataan Jimmy Guan yang berbicara seolah-olah tidak fokus pada masalah utama, tapi bisa kata-kata itu langsung menusuk kedalam dan membuat hati seseorang tergerak.
"Di luar tampaknya hujan semakin deras, anginnya juga bertiup semakin kencang. Sepertinya suhu udara akan turun beberapa derajat lagi." Carlos Ye memang ahlinya membuat situasi semakin memburuk.
Billy Li menuangkan lagi, anggur untuk dirinya sendiri dan tampak sama sekali tidak terpengaruh dengan perkataan Carlos Ye. Tetapi, jika dilihat dengan teliti gerakan tangannya sangat tidak tenang, ia tampak berusaha mencari sesuatu untuk menutupi kepanikan hatinya.
Wanita itu sendiri yang mencari masalah! Billy Li berkata dalam hati.
Jimmy Guan ingin mengatakan sesuatu lagi, tetapi saat itu juga ponsel Billy Li tiba-tiba berdering. Ternyata, Steve yang menelponnya, lalu terdengar Steve sedang berbicara, "Bos, saya menangkap seseorang di dalam kantor CEO Li. Apa anda ingin mengatasinya sendiri?"
Billy Li merasa ragu selama beberapa detik, lalu ia berkata, "Aku akan segera ke sana." Lalu ia bergegas menuju teras.
Sebelum pergi, Billy Li melihat ke arah Jimmy Guan dan Carlos Ye, lalu berbicara kepada mereka berdua, "Kamar untuk kalian berdua selalu tersedia di sini."
Jimmy Guan dan Carlos Ye hanya melihat punggung Billy Li, karena ia pergi dengan terburu-buru. Mereka hanya bisa mengangkat bahu tanpa menjawab pernyataan Billy Li.
"Kuharap Billy Li tidak akan menyesal." Jimmy Guan bicara dengan hati-hati, kemudian melanjutkan, "Aku hanya bisa berdoa semoga Shia Tang, besok masih bisa melihat matahari."
Tidak etis jika mereka berdua ikut campur tangan dengan segala urusan Billy Li. Bahkan, jika mereka berniat dengan bertindak sesuka hati membawa gadis itu kembali maka hal ini akan semakin memperumit keadaan.
※
Di tempat lain, Shia Tang berusaha keras supaya bisa keluar dari kompleks kuburan ini. Tidak ada cahaya sedikitpun di puncak bukit ini sehingga ia sama sekali tidak dapat menemukan jalan. Kunang-kunang dan suara burung gagak yang terdengar mengerikan, sangat menantang mentalnya.
Jika bukan karena pengalaman mengerikan yang pernah ia alami ketika masih kecil, Shia Tang pasti tidak akan bertahan. Semakin malam semakin mengerikan sehingga pandangan matanya mulai mengabur.
Tiba-tiba, "Tes Tes..."4