Billy Li mengemudi sendiri untuk kembali ke Star Garden. Terdengar suara dari rumah utama mansion membuatnya sedikit cemberut.
"Selamat datang, Tuan Billy. Saat ini Tuan Guan dan Tuan Ye sedang berada di sini." Saudari Liu cepat-cepat keluar dan melepaskan mantel basah Tuannya. Saat sedang melaporkan sesuatu, ekspresinya selalu formal seperti biasa yang ia lakukan selama sepuluh tahun.
Billy Li mengangguk, lalu masuk ke dalam. Ia melihat dua pria itu ada di aula mansion, masing-masing dengan wanita cantik disamping mereka dan saling tertawa satu sama lain.
"Billy, apa mobil convertible mu rusak? Wow! Kamu seperti ayam basah kuyup yang paling tampan di dunia!" Carlos Ye pertama kali melihat Billy Li dan langsung mengejek.
"Kenapa kalian ada di sini?" Billy Li tidak menjelaskan kenapa ia bisa basah kuyup dengan suaranya yang sangat dingin.
"Kami datang kesini untuk mengenal lebih jauh Kakak ipar, bukankah begitu? Jimmy." Carlos Ye menopang dagu sambil tersenyum menghadap Jimmy Guan.
"Jangan bicara omong kosong, Carlos sedang patah hati makanya dia datang kesini mencarimu untuk menghibur diri sambil minum-minum." Jimmy Guan berbohong seperti biasanya.
Carlos Ye mengacak rambutnya, "Kenapa aku? Bukannya kamu yang sedang patah hati? Kenapa aku yang selalu menderita?!" Masih dalam mode menghibur, Carlos Ye berbicara seperti memiliki hati yang mudah pecah, tingkahnya sangat berlebihan.
"Mulutmu itu sudah menipu banyak wanita, sudah waktunya kamu mendapat karma, kalau bukan kamu, apa aku yang begitu?" Jimmy Guan mengatakan itu dengan penuh percaya diri sambil mengangkat kedua alisnya lalu dengan elegan menggigit apel.
Carlos Ye merasa jengkel karena Jimmy Guan lah yang membuat alasan jika dirinya sedang patah hati dan itu alasan yang sangatlah tidak masuk akal, karena sebenarnya Carlos Ye adalah orang yang berbahaya.
"Baiklah Billy, aku memang sedang patah hati. Hatiku sakit! sentuhlah!" Carlos Ye memulai aktingnya, mendekat kearah Billy Li.
Tetapi sebelum Carlos Ye menyentuh pakaian orang yang sedang ditujunya, ia langsung disuruh menyingkir oleh Billy Li dan langsung jatuh ke lantai.
"Jika kalian mau anggur mintalah ke saudari Liu, aku mau mandi." setelah itu, Billy Li pergi ke lantai atas.
Carlos Ye berdiri sambil mengernyit kesakitan, ia malah melihat Jimmy Guan yang tidak bisa menahan tawa, mendadak Carlos Ye sepertinya mengerti sesuatu. "Kamu sengaja bicara jika aku patah hati kan? Membuatku terjebak dalam kematian!" Haruskah Carlos Ye berterima kasih pada Jimmy Guan karena sudah memberi tahu Billy Li betapa mereka memahami perasaannya saat ini.
"Tidakkah menurutmu Billy Li perlu pelampiasan?" Jimmy Guan tersenyum dengan rasa tidak bersalah.
"Kalau dia perlu pelampiasan, kamu bisa membuatnya memberimu dua pukulan!" Untuk apa memperhitungkannya lagi, itulah yang dipikirkan oleh Carlos Ye.
"Tubuhku terlalu lemah, aku tidak sanggup." Jimmy Guan mengakui betapa lemah tubuhnya. Carlos Ye rasanya benar-benar ingin menghajar Billy Li sampai babak belur.
"Jika suatu hari nanti, aku dan kamu melompat kedalam air secara bersamaan, kira-kira siapa yang akan diselamatkan lebih dulu oleh Billy, hmm?" Carlos Ye mencibir dengan sombong.
"Aku bisa berenang, lalu aku akan menarikmu bersamaku, tidak perlu bantuan Billy." Jimmy Guan tersenyum lembut.
Wajah Carlos Ye berubah suram, lalu ia memeluk wanita yang dibawanya, kemudian pergi menjauh. Ia tidak ingin berdebat lagi dengan Jimmy Guan yang keji.
Dengan sangat cepat, Billy Li sudah selesai mandi. Di meja makannya, sudah tersedia berbagai makanan untuk Carlos Ye dan Jimmy Guan yang sudah duduk di meja makan itu. Kedua wanita yang dibawa oleh keduanya saat itu sudah pergi.
"Billy, cepat kemari! Cepatlah! Koki dirumahmu benar-benar bekerja keras!" Carlos Ye berkata sambil makan dengan rakus, ia memanggil tuan rumah sambil melambaikan tangan.
Di atas meja tersedia beberapa botol anggur merah tua dan wiski. Itu semua terlihat, bahwa sepertinya mereka memang benar-benar ingin mabuk.
Sebenarnya, situasi seperti ini sudah sering terjadi setiap tahunnya, tidak peduli di negara manapun. Mereka bertiga pasti akan berkumpul bersama dan minum sampai mabuk. Oleh karena itu, orang-orang di sekitar juga menghormati Jimmy Guan dan Carlos Ye sebanyak mereka menghormati Billy Li.
Billy Li mengerti jika itu adalah cara mereka menunjukkan rasa peduli padanya. Lalu, ia mengambil wiski yang sudah dituangkan dan langsung meminumnya. Kemudian, ketika ia menuangkannya lagi, tiba-tiba tangannya dihentikan oleh Jimmy Guan...