Billy Li menyunggingkan senyum, tiba-tiba ia memutar tubuh Shia Tang untuk bisa menghadapnya, membungkuk, lalu mencium bibirnya. Hal itu juga, langsung menghentikan tawa Shia Tang yang terdengar seperti lonceng.
Matahari terbit yang seperti api itu sedang memantulkan cahaya, bayangan ciuman mereka terlihat sangat romantis, dan begitu indah. Setelah ciuman itu sampai membuat Shia Tang kehabisan napas, barulah Billy Li menyudahinya.
Shia Tang begitu takut sehingga dia berhenti berbicara, ia merasa bahwa dirinya sangat memalukan. "Maaf, aku seharusnya tidak..." ucapannya belum selesai karena di potong oleh perkataan Billy Li.
"Apa ada orang yang pernah mengatakan senyummu begitu indah?" tanya Billy Li.
Shia Tang mengira ciuman ini adalah sebuah hukuman, Billy Li menyalahkannya karena menertawakannya tadi, membuatnya langsung ingin minta maaf. Tidak disangka olehnya, jika Billy Li bisa berkata hal yang mengejutkan seperti ini kepadanya.
Shia Tang berpikir, Apa diriku masih berada di alam mimpi? Bagaimana mungkin pria ini bisa memujiku?
"Melihat matahari terbit dan matahari terbenam seperti ini, ternyata tidak buruk juga. Ayo kita lakukan lagi lain kali!" kata Billy Li, ia memandang matahari di langit dengan menyesal, sambil memeluk erat Shia Tang. Kata-katanya tadi terdengar penuh dengan makna.
Apa? Dia bilang, ayo kita lakukan lagi lain kali? Maksudnya bagaimana? Apakah inspirasi itu tiba-tiba muncul dari kepalanya? Atau, dia benar-benar ingin menyaksikan matahari terbit dan terbenam bersamaku lagi? batin Shia Tang.
Dulu Shia Tang pernah bermimpi dan berharap, bisa bersama Billy Li untuk melihat matahari terbit dan matahari terbenam di masa depan. Kenapa Billy Li sekarang, seolah-olah sedang menelusup masuk ke dalam apa yang pernah aku impikan? Tidak boleh, tolong jangan buat celah harapan untukku. Aku merasa takut, sangat takut! Batinnya
※
Shia Tang yang sedikit kaku di dalam dekapan Billy Li, saat ini sedang menghadap ke matahari terbit bersama dengannya. Tapi hati Shia Tang malah memiliki pikirannya sendiri.
Pada bulan berikutnya, Billy Li benar-benar melakukan apa yang ia katakan, setiap hari ia menarik Shia Tang bangun pagi untuk melihat matahari terbit. Di petang hari Billy Li pulang tepat waktu untuk menyaksikan matahari terbenam bersamanya, jalanan pribadi ini seketika berubah menjadi jalan yang spesial bagi mereka berdua.
Shia Tang sudah tahu, jika mimpi indah seperti ini pasti hanyalah sementara, hanya saja ia tidak memikirkan bahwa itu semua bisa terjadi begitu singkat. Hari ini, Star Garden kedatangan seseorang, ia adalah seorang wanita.
Shia Tang melihat wanita yang terlihat cekatan dan berpengalaman itu, masuk ke dalam ruangan kantor Billy Li dengan sendirinya. Lalu, ia juga melihat wanita itu lagi sedang membawa dokumen rahasia dalam dekapannya menuju lantai bawah. Saudari Liu terlihat masih menunggu di pintu tangga dengan membawa secangkir teh.
"Nona Yami, ini adalah teh Longjing Danau Barat kesukaan anda." kata saudari Liu kepada wanita itu.
Ini adalah pertama kalinya bagi Shia Tang melihat saudari Liu tersenyum sejak kedatangannya ke Star Garden. Ia sedikit menyesal, karena hari ini terlambat untuk pergi, jika ia pergi ke kafe lebih awal, Ia tidak akan bertemu dengan wanita itu. Hatinya pun saat ini, pasti tidak akan seperti sedang tertusuk duri, sakit sekali.
Setelah minum teh dari saudari Liu, Yami terlihat tersenyum cerah. "Teh yang dibuat oleh saudari Liu masih seenak biasanya. Saya akan sering datang untuk minum teh anda ketika saya punya kesempatan." katanya.
"Tentu saja saya akan menyambut anda." kata Saudari Liu menyambut dengan senang. Dua orang itu seperti sedang memiliki dunianya sendiri, mereka seperti menganggap Star Garden sebagai rumah mereka sendiri.
Setelah mengucapkan selamat tinggal pada saudari Liu, Yami yang berjalan dengan sepatu hak tingginya terlihat anggun sambil melewati Shia Tang. Tiba-tiba, ia berhenti dan mengambil langkah mundur, kemudian mengulurkan tangannya yang indah kepada Shia Tang. "Nyonya, nama saya Yami. Terakhir kali kita bertemu, karena saya terburu-buru dan tidak punya waktu untuk memperkenalkan diri. Saya minta maaf." katanya dengan sopan.
Shia Tang berdiri dari sofa dan menjabat tangannya, "Panggil aku Shia saja." katanya memperkenalkan diri. Lawan bicara Shia Tang begitu sopan, tidak ada alasan baginya untuk berlaku tidak sopan.
"Aku tidak berani." kata Yami sambil membalas senyuman Shia Tang, kemudian melanjutkan kata-katanya, "Aku tidak tahu apa yang biasanya dilakukan Nyonya? Merawat bunga? Memelihara hewan? Melukis? Atau lebih suka kecantikan? Jika Nyonya membutuhkannya, aku bisa memperkenalkan beberapa salon kecantikan yang bagus. Aku telah bertemu banyak dengan wanita kelas atas karena pekerjaanku dan aku bisa sedikit belajar dari mereka."
Bagaimanapun Shia Tang yang mendengar itu sendiri langsung tahu, bahwa tersirat sebuah sindiran dari kata-katanya. Yami menyindir, jika ia hanya cocok untuk menjadi burung kenari. Sedangkan Yami, ia terlihat seperti kebanyakan keluarga kaya lainnya, yang biasanya menghabiskan waktu dengan bermain mahjong, melakukan kecantikan, berbelanja, dan sebagainya.
"Aku tidak melakukan itu. Sekarang ini aku dan temanku sedang membuka kafe!" Shia Tang menjelas terus terang kepadanya...