Qin Shujian kebetulan menoleh ke arah Xia Wanan dan bersiap mengatakan sesuatu. Dia menyadari Xia Wanan terlihat pucat dan langsung berujar, "Ada apa, Adik?"
"Tidak apa-apa." Xia Wanan dengan cepat menggelengkan kepalanya. Dia menunggu tubuhnya terasa lebih nyaman, lalu memberikan senyuman pada Qin Shujian. "Mungkin terlalu banyak minum kopi dan teh susu. Perutku terasa sedikit tidak nyaman."
"Mungkin karena sedang lapar. Sebentar lagi makanlah yang banyak!" Qin Shujian melihat seorang pelayan mengantarkan sepiring sayuran ke hadapan Xia Wanan. "Adik, cepat makanlah."
"Terima kasih," sahut Xia Wanan. Dia mengambil sumpit dan memakan beberapa sayuran. Rasa tidak nyaman di perutnya karena melihat daging akhirnya menghilang tanpa jejak.
Ketika semua orang meletakkan sepiring daging pertama ke atas panggangan, pintu ruangan didorong terbuka dengan diikuti Suge yang berjalan masuk.