Han Jingnian mengenakan jas hitam dan memancarkan aura dingin dari seluruh tubuhnya. Dia berjalan dengan langkah lebar menuju podium.
Rambutnya sedikit berantakan dan bibirnya menekan menjadi garis lurus karena tidak senang. Meski begitu ketampanannya bagai sinar bulan yang paling menyilaukan dan memesona.
Penampilannya menarik perhatian semua orang di ruang konferensi. Para awak media dan wartawan tahu betapa sulit mewawancarai seorang Han Jingnian. Bahkan banyak orang yang telah bekerja dalam bidang ini cukup lama, hanya bisa melihat Han Jingnian melalui koran dan majalah sampai sekarang.
Saat ini sosok aslinya muncul di depan mereka. Semua mata menatapnya dengan penuh antusias. Namun para wartawan dan awak media tidak berani mendekatinya dengan mudah karena aura Han Jingnian yang kuat. Satu per satu dari mereka hanya bisa menyaksikan pria seperti raja itu menatap lurus pada wanita di depannya. Dia berjalan melewati kerumunan semua orang menuju Xia Wanan.