Xia Wanan biasanya memang menerima pengiriman kilat. Jadi dia bahkan tidak terlalu memikirkannya. Dia membuka kotak tersebut dan tiba-tiba menjerit tajam begitu melihat barang di dalamnya. Dia reflek melepaskan kotak itu seperti ketakutan dengan sesuatu yang paling menakutkan di muka bumi ini. Dia mundur beberapa langkah hingga menempel pada dinding. Dia masih dalam keadaan syok.
Han Jingnian sedang berganti pakaian di ruang ganti dan mendengar teriakan Xia Wanan. Dia menggunakan pakaian dengan buru-buru dan bergegas keluar ke kamar tidur. "An An…"
Dia melihat Xia Wanan menempel pada dinding dengan tubuh meringkuk ke pintu masuk dan menutupi mulutnya yang gemetaran. Hati Han Jingnian tiba-tiba tersentak dan detik berikutnya langsung bergegas menghampirinya. Dia mengulurkan tangannya untuk memegang Xia Wanan dengan lembut seolah-olah bisa terjatuh ke lantai setiap saat. "Ada apa, An An?"