Setelah diseret keluar dari tempat acara, Chi Mu langsung dilempar ke lantai lobi Hotel Four Season oleh penjaga keamanan.
Rasa sakit dan malu seperti dua pisau tajam yang memotong tubuhnya hingga putus.
Dia tidak berani melihat orang-orang di sekitar lobi. Dia segera bangkit dari lantai dan langsung bergegas ke toilet di lantai pertama. Dia bersembunyi di bilik toilet dan baru berani menangis tersedu-sedu.
Semakin dia menangis, semakin dia merasa takut. Dia takut bagaimana harus menjalani hari-hari mendatangnya yang begitu gelap.
Dia benar-benar sudah hancur. Mimpinya, tujuan hidupnya, reputasinya ... semua sudah hilang total … semua sudah berakhir!
Ini jauh lebih menyedihkan daripada membunuhnya!
Chi Mu tiba-tiba berhenti menangis setelah terlintas sebuah pikiran.