Xia Wanan sibuk dengan dunianya hingga jam 3 pagi. Keesokan harinya dia terbangun oleh dering ponsel ketika masih tidur lelap di pagi hari.
Dia sangat pusing dan membiarkan ponselnya berdering. Setelah lima menit, dia melihat penelepon sama sekali tidak berhenti, membuatnya mau tidak mau harus segera mengangkatnya. Dia meraba-raba samping bantal untuk mengambil ponselnya. Dia mengusap layar dan menjawab telepon tanpa membuka mata.
"Manager Xia…" Terdengar suara pria yang begitu lembut dari seberang telepon.
Xia Wanan terlalu malas untuk memikirkan siapa orang yang meneleponnya dan hanya menanggapinya dengan gumaman, lalu melanjutkan mimpi indahnya.
Orang di seberang telepon hanya bicara sebentar. Mendengar Xia Wanan tidak mengucapkan apapun lagi, dia memanggilnya beberapa kali dengan nada yang lebih tinggi, "Manager Xia? Manager Xia?"