Han Jingnian memiringkan kepala untuk melirik Asisten Zhang.
Asisten Zhang menerima tatapan Han Jingnian yang dipenuhi dengan peringatan dan ancaman. Dia segera mengangkat tangan untuk menutupi dadanya dengan mata menyipit. "Dr. Xie, sakit ... sakit ... sakit. Tidakkah kau lihat kalau aku sepertinya akan mati. Aku sangat terluka, Huaaaaaaa…"
Han Jingnian terdiam.
Xie Lin juga terdiam.
Bisakah Asisten Zhang memberikan pertunjukan yang tidak berlebihan? Mana ada orang yang berada diambang kematian berteriak begitu keras, seperti orang yang masih memiliki banyak harapan hidup?
"Dr. Xie, aku tidak ingin mati. Selamatkan aku … tolong selamatkan aku! Aku belum menikah!"
Han Jingnian mengernyit, merasa kesal mendengar rengekan Asisten Zhang dan segera menatap pada Xie Lin.
Xie Lin mengerti arti tatapan Han Jingnian, lantas tanpa ragu langsung menyobek selembar plester dan menempelkannya ke mulut asisten Zhang.