Dibandingkan Han Jingnian yang begitu serius melihat layar komputer, asisten Zhang berdiri di sampingnya sambil menunjukkan ekspresi putus asa terhadap desain itu dan tidak berniat untuk melihat layar komputer.
Waktu terus berjalan, melalui detik dan menit. Asisten Zhang melihat ekspresi Han Jingnian yang sedang menatap layar komputer berubah sedikit berbeda. Direkturnya melemaskan lehernya dengan aneh dan menatap kembali pada layar komputer.
Tetapi hanya sekilas.
Asisten Zhang bergumam, "Mati sudah!" lantas bergegas mendekati meja untuk melihat desain di layar komputer. Bagaikan melihat para dewa, kedua mata asisten Zhang membelalak.
Bagaimana mungkin nyonya muda lah yang membuat desain di depan matanya saat ini?
Desain itu bagaikan sebuah dunia khayalan pada cerita dongeng.